3 Contoh Teks Anekdot Dalam Kehidupan Sehari - Hari Beserta Strukturnya
Kali ini saya akan membagikan salah satu contoh teks anekdot tentang layanan publik beserta strukturnya yang mungkin teman-teman butuhkan untuk mengerjakan tugas mata pelajaran bahasa indonesia. Nah tanpa perlu banyak basa basi lagi simaklah beberapa contohnya dibawah ini.
Nanang : “Pak, minta uang dong, mau ke perempatan,”
Sulman : ” Minta berapa?”
Nanang : ” 50.000,”
Sulman : ” Lah, kok banyak amat?”
Nanang ” Kan mau di pake buat bensin 15.000, sama buat uang damai 50.000,”
Sulman pun marah mendengar perkataan Nanang : ” Kamu ini lho! Kan polisi di perempatan itu teman bapak, bilang aja kalo kamu ini anak bapak. 25.000 harga pertemanan,”
Ali : ” Oke siap pak,”
Akhirnya Sulman memberikan uang kepada Nanag. Nanang pun bergegas pergi menuju ke perempatan dan ayahnya kembali melanjutkan aktivitas seperti biasa.
Contoh 2
Polisi : Priiitttt !! “selamat malam, coba perlihatkan surat-surat kendaraan anda !!
Paijo : “Maaf pak, salah saya apa ya ?”
Polisi : “Anda tidak menyalakan lampu depan pada malam hari !!”
Paijo : (berusaha ngeles kaya bajaj) “Bapak ini gimana, liat dong sekeliling tempat ini dimana2 lampu terang benderang. Ini kan jalan Sudirman pak, sana lampu sini lampu. Jadi buat apa saya nyalakan lampu ?”
Polisi : (tidak bisa ngomong) tetapi lalu ia berjongkok dan mencabut kedua pentil ban sepeda motor Paijo hingga kempes.
Paijo : “Wahh pak polisi ini kriminal ya, kenapa ban saya dikempesin ? dua2 nya lagi !!”.
Polisi : “Siapa yang ngempesin ban ? saya cuma ngeluarkan angin yang ada dalam ban saudara. Coba saudara rasakan malam ini banyak sekali angin, disini angin disana angin. Jadi buat apa saudara nyimpen angin dalam ban ??”
Paijo : (kena deh gw dikerjain pak Polisi)
Pak Egi : “Mati lampu lagi?”
Rais : “Ibu aku takut.”
Ibu Rahma : “Ibu ada di samping kamu, tenang saja. Jangan takut.”
Pak Egi : “Kemarin mati lampu, tadi pagi mati lampu, sekarang mati lampu, Bagaimana PLN ini.” (dengan nada yang sedikit kesal)
Rais : ”Ayah, PLN itu apa?” (dengan nada yang sangat polos)
Pak Egi : ”Dengarkan baik-baik ya, PLN itu singkatan dari Pemadam Listrik Negara.”
Rais : ”Oh, jadi PLN yang sering mematikan listrik di desa kita. Apakah benar begitu, Bu? (dengan nada yang menandakan kebingungan)
Ibu Rahma : ”Bukan begitu. PLN itu singkatan dari Pembangkit Listrik Negara yang tugasnya untuk mengatur kelistrikan di Negara kita. Tadi ayah hanya bercanda.”
Rais : ”Bagaimana Ayah ini.” (dengan nada yang sedikit kesal)
Pak Egi : ”Ayah hanya bercanda. Soalnya akhir-akhir ini PLN sering mematikan listrik di desa kita tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu. Seharusnya PLN terlebih dahulu memberitahu warga agar warga dapat bersiap-siap.”
Ibu Rahma : ”Sudah-sudah, lebih baik Ayah tolong ambilkan lampu emergency. Kita lanjutkan makan malam ini”
Pak Egi : ”Baiklah, tunggu sebentar.” (sambil pergi mencari lampu emergency)
Akhirnya Ayah tersebut mengambil lampu emergency dan menyalakannya. Makan malam pun berlanjut dan suasana kembali seperti semula.
Nah itulah beberapa contoh teks anekdot tentang layanan publik beserta strukturnya semoga dapat membantu pembaca semuanya.
Contoh Teks Anekdot Layanan Publik
Pada suatu saat disuatu perumahan. Ada seorang anak yang hendak pergi dengan mengenakan motor ayahnya.Nanang : “Pak, minta uang dong, mau ke perempatan,”
Sulman : ” Minta berapa?”
Nanang : ” 50.000,”
Sulman : ” Lah, kok banyak amat?”
Nanang ” Kan mau di pake buat bensin 15.000, sama buat uang damai 50.000,”
Sulman pun marah mendengar perkataan Nanang : ” Kamu ini lho! Kan polisi di perempatan itu teman bapak, bilang aja kalo kamu ini anak bapak. 25.000 harga pertemanan,”
Ali : ” Oke siap pak,”
Akhirnya Sulman memberikan uang kepada Nanag. Nanang pun bergegas pergi menuju ke perempatan dan ayahnya kembali melanjutkan aktivitas seperti biasa.
Contoh 2
Paijo Dikerjai Polisi
Paijo yang sedang asik mengendarai sepeda motor dihentikan pak polisi karena tidak menyalakan lampu depan pada malam hari, kebetulan TKP nya di Jl. Jend. Sudirman.Polisi : Priiitttt !! “selamat malam, coba perlihatkan surat-surat kendaraan anda !!
Paijo : “Maaf pak, salah saya apa ya ?”
Polisi : “Anda tidak menyalakan lampu depan pada malam hari !!”
Paijo : (berusaha ngeles kaya bajaj) “Bapak ini gimana, liat dong sekeliling tempat ini dimana2 lampu terang benderang. Ini kan jalan Sudirman pak, sana lampu sini lampu. Jadi buat apa saya nyalakan lampu ?”
Polisi : (tidak bisa ngomong) tetapi lalu ia berjongkok dan mencabut kedua pentil ban sepeda motor Paijo hingga kempes.
Paijo : “Wahh pak polisi ini kriminal ya, kenapa ban saya dikempesin ? dua2 nya lagi !!”.
Polisi : “Siapa yang ngempesin ban ? saya cuma ngeluarkan angin yang ada dalam ban saudara. Coba saudara rasakan malam ini banyak sekali angin, disini angin disana angin. Jadi buat apa saudara nyimpen angin dalam ban ??”
Paijo : (kena deh gw dikerjain pak Polisi)
PLN
Suatu hari di sebuah rumah, tinggalah sebuah keluarga yang terdiri dari seorang ayah yang bernama Egi, seorang ibu yang bernama Rahma, dan satu orang anaknya yang bernama Rais. Mereka sedang makan malam bersama. Suasana rumah biasa-biasa saja dan tiba-tiba terjadi pemadaman listrik.Pak Egi : “Mati lampu lagi?”
Rais : “Ibu aku takut.”
Ibu Rahma : “Ibu ada di samping kamu, tenang saja. Jangan takut.”
Pak Egi : “Kemarin mati lampu, tadi pagi mati lampu, sekarang mati lampu, Bagaimana PLN ini.” (dengan nada yang sedikit kesal)
Rais : ”Ayah, PLN itu apa?” (dengan nada yang sangat polos)
Pak Egi : ”Dengarkan baik-baik ya, PLN itu singkatan dari Pemadam Listrik Negara.”
Rais : ”Oh, jadi PLN yang sering mematikan listrik di desa kita. Apakah benar begitu, Bu? (dengan nada yang menandakan kebingungan)
Ibu Rahma : ”Bukan begitu. PLN itu singkatan dari Pembangkit Listrik Negara yang tugasnya untuk mengatur kelistrikan di Negara kita. Tadi ayah hanya bercanda.”
Rais : ”Bagaimana Ayah ini.” (dengan nada yang sedikit kesal)
Pak Egi : ”Ayah hanya bercanda. Soalnya akhir-akhir ini PLN sering mematikan listrik di desa kita tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu. Seharusnya PLN terlebih dahulu memberitahu warga agar warga dapat bersiap-siap.”
Ibu Rahma : ”Sudah-sudah, lebih baik Ayah tolong ambilkan lampu emergency. Kita lanjutkan makan malam ini”
Pak Egi : ”Baiklah, tunggu sebentar.” (sambil pergi mencari lampu emergency)
Akhirnya Ayah tersebut mengambil lampu emergency dan menyalakannya. Makan malam pun berlanjut dan suasana kembali seperti semula.
Nah itulah beberapa contoh teks anekdot tentang layanan publik beserta strukturnya semoga dapat membantu pembaca semuanya.