3 Contoh Teks Laporan Hasil Observasi Hewan Singkat (Komodo, Merpati, Harimau)
SemuaContoh – Kali ini saya akan membagikan 3 contoh teks laporan hasil observasi hewan mulai dari komodo, merpati, dan harimau yang mungkin teman-teman butuhkan untuk mengerjakan tugas. Nah tanpa perlu banyak basa basi lagi simaklah beberapa contohnya dibawah ini.
Contoh 1 Komodo
Tahukah kalian binatang melata apakah yang paling besar? Binatang itu adalah komodo. Binatang itu hidup di semak-semak belukar dan di daerah hutan di sejumlah pulau di Indonesia.
Komodo adalah binatang melata terberat di dunia yang mempunyai berat 100 kg atau lebih. Komodo terbesar yang pernah diukur mempunyai panjang lebih dari 3 meter dan berat 166 kg, tetapi ukuran komodo rata-rata yang hidup secara liar adalah sekitar 2,5 meter dengan berat 91 kg.
Komodo mempunyai kulit bersisik yang berwarna abu-abu, moncong yang lancip, tungkai lengan yang kuat, dan ekor yang berotot. Komodo menggunakan indra penciuman yang tajam untuk mendeteksi keberadaan bangkai binatang yang terletak beberapa kilometer di kejauhan. Komodo memburu binatang melata lainnya, seperti binatang mamalia yang besar, bahkan kadang-kadang bertindak sebagai binatang kanibal.
Hampir semua bagian gigi komodo tertutup oleh gusi. Ketika komodo sedang makan, gusinya berdarah dan menjadi media ideal bagi berkembangnya bakteri yang berbahaya. Bakteri yang hidup dalam air liur komodo menyebabkan darah korban yang digigit keracunan. Komodo akan menggigit binatang mangsanya, lalu membuntutinya sampai binatang itu lems tidak berdaya untuk dibawa pergi.
Spesies binatang melata ini terancam punah. Kenyataan itu, antara lain, disebabkan oleh kegiatan pemburuan yang tidak bertanggung jawab, terbatasnya binatang yang menjadi mangsanya, dan habitatnya yang rusak.
Baca Juga : Contoh Teks Laporan Hasil Observasi Lingkungan
Contoh 2 Burung Merpati
Burung merpati adalah salah satu hewan tersukses di dunia, karena burung jenis ini ditemui di seluruh belahan dunia kecuali Antartika. Di daerah Boja, burung merpati hidup berdampingan dengan manusia sebagai hewan peliharaan. Burung merpati termasuk burung berukuran sedang. Ukuran panjang burung ini antara 20 cm hingga 30 cm dan berat antara 700 gram hingga 900 gram. Bahkan di Desa Puguh pernah di jumpai burung merpati dengan berat hingga hampir mencapai 1 kg.
Burung merpati memiliki beragam jenis warna, antara lain coklat, putih, hitam, atau perpaduan dari beberapa warna tersebut. Merpati memiliki semacam sensor dalam hidungnya yang di gunakan untuk mengenali bau rumahnya, inilah penyebab burung merpati dapat pulang kerumahnya setelah terbang jauh. Makanan burung ini adalah biji-bijian seprti, jagung, beras, kacang hijau, dan lain sebagainya. Bahkan di daerah Boja burung merpati biasa memakan gabah yang sedang di jemur oleh petani. Di Boja burung merpati tinggal di dalam sarang berbetuk balok dengan lubang persegi sebagai pintunya. Sarang burung merpati sering di sebut pagupon. Pagupon biasanya ditempel di dinding rumah pemilik burung merpati. Burung ini adalah burung yang mudah dipelihara, tak heran di Boja sangat mudah di temui burung merpati.
Burung merpati juga dapat digunakan dalam perlombaan, misalnya balapan atau kontes kecantikan burung merpati. Namun yang sering dijumpai di Boja adalah belapan. Balapan biasanya dilakukan pada lintasan yang lurus atau diterbangkan dari jarak jauh. Dalam hal ini yang digunakan untuk balapan adalah merpati jantan, sedangkan merpati betina hanya untuk pancingan saja. Burung merpati dapat mengenali pasanganya masing-masing, karena burung merpati termasuk burung yang setia terhadap satu pasanganya. Populasi burung merpati di Indonesia sangatlah besar, namun kebanyakan burung merpati di Indonesia adalah peliharaan. Keberadaan burung merpati liar sangatlah sedikit, mungkin hal ini karena berkurangnya habitat merpati karena pesatnya pembangunan. Burung merpati patut di lestarikan, agar anak cucu kita dapat melihat burung merpati secara langsung, bukan hanya cerita dari orang tuanya.
Contoh 3 Harimau
Harimau (Panthera tigris) digolongkan ke dalam mamalia, yaitu binatang yang menyusui. "Kucing besar" itu adalah hewan pemangsa dan pemakan daging.
Harimau dapat mencapai tinggi 1,5 meter, panjang 3,3 meter, dan berat 300 kilogram. Bulunya berwarna putih dan cokelat keemas-emasan dengan belang atau loreng berwarna hitam. Gigi taringnya kuat dan tajam untuk mengoyak daging. Kakinya berjumlah empat dengan cakar yang kuat untuk menerkam mangsanya. Harimau muda menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Harimau dapat hidup di hutan, padang rumput, dan daerah payau atau hutan bakau. Di Indonesia harimau dapat ditemukan di hutan dan hutan bakau di Pulau Sumatera dan Jawa.
Harimau termasuk hewan penyendiri, tetapi mempunyai wilayah yang amat luas untuk berburu mangsa. Wilayahnya dapat mencapai kawasan perdesaan. Populasi harimau cenderung menurun karena sering diburu manusia. Oleh krena itu, harimau saat ini termasuk binatang yang dilindungi pemerintah agar tidak punah.
Harimau menjadi pusat perhatian dalam dunia sastra, seni, dan olahraga. Harimau sering dijadikan tokoh dalam cerita rakyat, objek untuk foto atau gambar, dan maskot dalam olahraga.
Contoh 1 Komodo
Tahukah kalian binatang melata apakah yang paling besar? Binatang itu adalah komodo. Binatang itu hidup di semak-semak belukar dan di daerah hutan di sejumlah pulau di Indonesia.
Komodo adalah binatang melata terberat di dunia yang mempunyai berat 100 kg atau lebih. Komodo terbesar yang pernah diukur mempunyai panjang lebih dari 3 meter dan berat 166 kg, tetapi ukuran komodo rata-rata yang hidup secara liar adalah sekitar 2,5 meter dengan berat 91 kg.
Komodo mempunyai kulit bersisik yang berwarna abu-abu, moncong yang lancip, tungkai lengan yang kuat, dan ekor yang berotot. Komodo menggunakan indra penciuman yang tajam untuk mendeteksi keberadaan bangkai binatang yang terletak beberapa kilometer di kejauhan. Komodo memburu binatang melata lainnya, seperti binatang mamalia yang besar, bahkan kadang-kadang bertindak sebagai binatang kanibal.
Hampir semua bagian gigi komodo tertutup oleh gusi. Ketika komodo sedang makan, gusinya berdarah dan menjadi media ideal bagi berkembangnya bakteri yang berbahaya. Bakteri yang hidup dalam air liur komodo menyebabkan darah korban yang digigit keracunan. Komodo akan menggigit binatang mangsanya, lalu membuntutinya sampai binatang itu lems tidak berdaya untuk dibawa pergi.
Spesies binatang melata ini terancam punah. Kenyataan itu, antara lain, disebabkan oleh kegiatan pemburuan yang tidak bertanggung jawab, terbatasnya binatang yang menjadi mangsanya, dan habitatnya yang rusak.
Baca Juga : Contoh Teks Laporan Hasil Observasi Lingkungan
Contoh 2 Burung Merpati
Burung merpati adalah salah satu hewan tersukses di dunia, karena burung jenis ini ditemui di seluruh belahan dunia kecuali Antartika. Di daerah Boja, burung merpati hidup berdampingan dengan manusia sebagai hewan peliharaan. Burung merpati termasuk burung berukuran sedang. Ukuran panjang burung ini antara 20 cm hingga 30 cm dan berat antara 700 gram hingga 900 gram. Bahkan di Desa Puguh pernah di jumpai burung merpati dengan berat hingga hampir mencapai 1 kg.
Burung merpati memiliki beragam jenis warna, antara lain coklat, putih, hitam, atau perpaduan dari beberapa warna tersebut. Merpati memiliki semacam sensor dalam hidungnya yang di gunakan untuk mengenali bau rumahnya, inilah penyebab burung merpati dapat pulang kerumahnya setelah terbang jauh. Makanan burung ini adalah biji-bijian seprti, jagung, beras, kacang hijau, dan lain sebagainya. Bahkan di daerah Boja burung merpati biasa memakan gabah yang sedang di jemur oleh petani. Di Boja burung merpati tinggal di dalam sarang berbetuk balok dengan lubang persegi sebagai pintunya. Sarang burung merpati sering di sebut pagupon. Pagupon biasanya ditempel di dinding rumah pemilik burung merpati. Burung ini adalah burung yang mudah dipelihara, tak heran di Boja sangat mudah di temui burung merpati.
Burung merpati juga dapat digunakan dalam perlombaan, misalnya balapan atau kontes kecantikan burung merpati. Namun yang sering dijumpai di Boja adalah belapan. Balapan biasanya dilakukan pada lintasan yang lurus atau diterbangkan dari jarak jauh. Dalam hal ini yang digunakan untuk balapan adalah merpati jantan, sedangkan merpati betina hanya untuk pancingan saja. Burung merpati dapat mengenali pasanganya masing-masing, karena burung merpati termasuk burung yang setia terhadap satu pasanganya. Populasi burung merpati di Indonesia sangatlah besar, namun kebanyakan burung merpati di Indonesia adalah peliharaan. Keberadaan burung merpati liar sangatlah sedikit, mungkin hal ini karena berkurangnya habitat merpati karena pesatnya pembangunan. Burung merpati patut di lestarikan, agar anak cucu kita dapat melihat burung merpati secara langsung, bukan hanya cerita dari orang tuanya.
Contoh 3 Harimau
Harimau (Panthera tigris) digolongkan ke dalam mamalia, yaitu binatang yang menyusui. "Kucing besar" itu adalah hewan pemangsa dan pemakan daging.
Harimau dapat mencapai tinggi 1,5 meter, panjang 3,3 meter, dan berat 300 kilogram. Bulunya berwarna putih dan cokelat keemas-emasan dengan belang atau loreng berwarna hitam. Gigi taringnya kuat dan tajam untuk mengoyak daging. Kakinya berjumlah empat dengan cakar yang kuat untuk menerkam mangsanya. Harimau muda menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Harimau dapat hidup di hutan, padang rumput, dan daerah payau atau hutan bakau. Di Indonesia harimau dapat ditemukan di hutan dan hutan bakau di Pulau Sumatera dan Jawa.
Harimau termasuk hewan penyendiri, tetapi mempunyai wilayah yang amat luas untuk berburu mangsa. Wilayahnya dapat mencapai kawasan perdesaan. Populasi harimau cenderung menurun karena sering diburu manusia. Oleh krena itu, harimau saat ini termasuk binatang yang dilindungi pemerintah agar tidak punah.
Harimau menjadi pusat perhatian dalam dunia sastra, seni, dan olahraga. Harimau sering dijadikan tokoh dalam cerita rakyat, objek untuk foto atau gambar, dan maskot dalam olahraga.