10 Contoh Hewan Arthropoda Beserta Gambar Dan Penjelasannya
Pada Kesempatan kali ini saya akan membagikan beberapa contoh dari hewan arthropoda atau avertebrata yang sering kita jumpai disekitar kita. Sebelum masuk ke contoh terlebih dulu anda harus mengetahui pengertian dari hewan invertebrata itu sendiri.
Hewan Arthropoda memiliki nama lain yaitu hewan berbuku-buku. Artropoda bisa ditemukan di laut, air tawar, darat, dan di udara. Arthropoda bisa menjadi parasit. Filum Arthropoda memiliki spesies yang paling besar, yaitu 75% dari seluruh hewan yang ada di seluruh dunia. Arthropoda berasal dari bahasa latin: Arthra artinya ruas, buku, segmen, dan Podos artinya kaki yang berarti merupakan hewan yang memiliki kaki beruas, berbuku, atau bersegmen.
Dibawah ini merupakan beberapa contoh hewan arthropoda lengkap dengan gambar dan penjelasannya.
Contoh Hewan Arthropoda Beserta Gambar Dan Penjelasannya
1.Luwing (Kelas Myriaphoda)
Kelas Diplopoda atau yang dikenal dengan luwing (kaki seribu) merupakan kelas dari filum Antropoda. mereka sudah ada sekitar 400 juta tahun yang lalu sehingga layak disebut hewan purba. Sangat berpengaruh dalam rangkaian ekologi bisa dikatakan sebagi dekompuser, karena mereka merupakan komponen utama perombak kayu dan dedaunan di lantai hutan,terutama di daerah tropika.
Walaupun dinamakan kaki seribu, tetapi pada dasarnya hewan ini tidak benar-benar memiliki kaki yang berjumlah seribu. Para ilmuan ada yang telah membuktikan spesies yang memiliki kaki yang paling banyak yaitu Illacme plenipes hanya memiliki 750 kaki atau 350 pasang. Sedangkan kelas yang lainya umumnya lebih sedikit biasanya 100-300 kaki saja.
2.Kalajengking (Kelas Arachnida)
Kalajengking merupakan salah satu jenis arthropoda atau hewan yang berkaki delapan, kalajengking masuk dalam kelas Arachida dan termasuk dalam ordo Scorpiones.
Perlu diketahui bahwa seluruh spesies kalajengking mempunyai bisa. Pada umumnya, bisa kalajengking termasuk sebagai neurotoxin. Suatu pengecualian adalah Hemiscorpius lepturus yang memiliki bisa cytotoxic. Sengat/bisa bracunnya berada di belakang menyerupai ekor. Fungsi sengat adalah untuk melumpuhkan atau bahkan membunuh mangsa atau pengganggu
3.Belalang
Tubuh belalang terdiri dari 3 bagian utama, yaitu kepala, dada (thorax) dan perut (abdomen). Belalang juga memiliki 6 enam kaki bersendi, 2 pasang sayap, dan 2 antena. Kaki belakang yang panjang digunakan untuk melompat sedangkan kaki depan yang pendek digunakan untuk berjalan. Meskipun tidak memiliki telinga, belalang dapat mendengar. Alat pendengar pada belalang disebut dengan tympanum dan terletak pada abdomen dekat sayap. Tympanum berbentuk menyerupai disk bulat besar yang terdiri dari beberapa prosesor dan saraf yang digunakan untuk memantau getaran di udara, secara fungsional mirip dengan gendang telinga manusia. Belalang bernafas dengan trakea.
Belalang punya 5 mata (2 compound eye, dan 3 ocelli). Belalang termasuk dalam kelompok hewan berkerangka luar (exoskeleton)
4.Capung
Capung merupakan salah satu predator nyamuk, mulai dari tahap nimfa maupun serangga dewasa. Nimfa capung memakan larva nyamuk, demikian juga dengan capung dewasa memakan nyamuk dewasa. Capung memiliki kemiripan habitat berkembang biak dengan Aedes aegypti. Capung mencari mangsa pada siang hari bersamaan dengan waktu keluarnya Aedes aegypti. Kesamaan habitat tersebut akan menyebabkan predasme capung-nyamuk berjalan efektif.
Capung juga termasuk dalam kelompok insekta atau serangga yang memiliki ciri-ciri terdiri atas tiga bagian yaitu: kepala (caput), dada (toraks), dan perut (abdomen). Kepala capung relatif besar dibanding tubuhnya, bentuknya membulat/memanjang ke samping dengan bagian belakang berlekuk ke dalam. Bagian yang sangat menyolok pada kepala adalah sepasang mata majemuk yang besar yang terdiri dari banyak mata kecil yang disebut ommatidium. Di antara kedua mata majemuk tersebut terdapat sepasang antena pendek, halus seperti benang.
5.Udang
Udang adalah binatang yang hidup di perairan, khususnya sungai, laut, atau danau. Udang dapat ditemukan di hampir semua "genangan" air yang berukuran besar baik air tawar, air payau, maupun air asin pada kedalaman bervariasi, dari dekat permukaan hingga beberapa ribu meter di bawah permukaan. Udang biasa dijadikan makanan laut (seafood). Udang menjadi dewasa dan bertelur hanya di habitat air laut. Betina mampu menelurkan 50.000 hingga 1 juta telur, yang akan menetas setelah 24 jam menjadi larva (nauplius). Nauplius kemudian bermetamorfosis memasuki fase ke dua yaitu zoea (jamak zoeae). Zoea memakan ganggang liar. Setelah beberapa hari bermetamorfosis lagi menjadi mysis (jamak myses). Mysis memakan ganggang dan zooplankton.
Setelah tiga sampai empat hari kemudian mereka bermetamorfosis terakhir kali memasuki tahap pascalarva: udang muda yang sudah memiliki ciri-ciri hewan dewasa. Seluruh proses memakan waktu sekitar 12 hari dari pertama kali menetas. Pada tahap ini, udang budidaya siap untuk diperdagangkan, dan disebut sebagai benur. Di alam liar, postlarvae kemudian bermigrasi ke estuari, yang sangat kaya akan nutrisi dan bersalinitas rendah. Di sana mereka tumbuh dan kadang-kadang bermigrasi lagi ke perairan terbuka di mana mereka menjadi dewasa. Udang dewasa merupakan hewan bentik yang utamanya tinggal di dasar laut.
6.Huntsman Spider ( Sparasidae )
Laba-laba ini mendapatkan nama mereka dari kecepatan dan keterampilan berburu. Mereka cenderung hidup di daerah beriklim hangat. Mereka tidak membangun jaring, tetapi mencari makanan sebagai gantinya. Perkiraan jumlah spesies yaitu 1123 spesies.
Laba-laba ini memiliki rentang kaki terluas di dunia yang cukup untuk membuat orang merinding. Sementara apabila laba-laba ini bertemu manusia, laba-laba ini tidak selalu agresif kecuali jika Anda mengganggu sarang mereka atau dianggap ancaman. Mereka juga memberikan peringatan sebelum menggigit. Laba - laba dengan besar badannya sekitar 4.6 cm dan luas kaki 25-30cm bisa kita temukan spesis laba-laba ini di Laos.
7.Kepiting Bakau Hijau
Kepiting bakau hijau memiliki karapaks yang halus dan berwarna hijau dengan panjang cangkang 25-28 cm dan berat maksimum 2-3 kg. Kepiting jenis ini memiliki capit yang berwarna hijau dengan pola bulat-bulat dan pada kaki terakhirnya juga memiliki pola bulat-bulat yang sama baik pada jantan maupun pada betina. Kepiting jenis ini biasanya hidup di lepas pantai yang berlumpur. Kepiting ini biasanya juga menggali liang yang dalam di sekitar mangrove atau di substrat lembut pada daerah pasang surut. Kepiting bakau hijau dapat ditangkap dengan menggunakan trap, kait maupun dengan tangan.
8.Semut Hitam
Semut hitam Dolichoderus thoracicus Smith merupakan spesies semut yang daerah penyebarannya tersebar luas di Asia Tenggara, terutama di daerah dengan ketinggian kurang dari 1.300 meter di atas permukaan laut. Semut hitam banyak dijumpai pada tanaman jeruk, kakao, kopi, dan mangga (Kalshoven, 1981). Sarang semut hitam biasanya berada di atas permukaan tanah (tumpukan seresah daun kering) dan juga pelepah daun kelapa (jika kakao ditanam bersama dengan kelapa) atau di tempat-tempat lain yang kering dan gelap serta tidak jauh dari sumber makanan.
Semut hitam D. thoracicus biasanya keluar dari sarangnya pada waktu pagi dan sore hari ketika suhu tidak terlalu panas. Semut akan menuju pucuk- pucuk tanaman untuk mendapatkan cahaya matahari sambil menjalankan aktivitasnya. Akan tetapi pada siang hari ketika suhu udara panas, semut akan bersembunyi pada tempat-tempat yang terlindung dari sengatan sinar matahari secara langsung, seperti di dalam sarang, di balik dedaunan, di tanah, dan lain-lain
9.Lobster
Lobster adalah invertebrata dengan pelindung luar yang keras. Seperti kebanyakan arthropoda, lobster harus melewati beberapa fase pergantian kulit untuk tumbuh. Pada saat itulah mereka amat rentan. Selama proses molting, beberapa spesies berubah warna. Lobster memiliki 10 kaki, tiga pasang depan dimana yang pertama lebih besar dari yang lain.
Pada kepala lobster terdapat antena, mandibula sebagai pencabik makanan, maxilla sebagai indera perasa makanan. Karena lobster hidup dalam lingkungan keruh di dasar laut, mereka kebanyakan menggunakan antena mereka sebagai sensor. Mata lobster memiliki struktur reflektif di atas retina cembung.
Lobster, seperti siput dan laba-laba, memiliki darah biru karena adanya haemocyanin yang mengandung tembaga. Lobster memiliki suatu hepatopankreas hijau, yang disebut tomalley oleh para koki, yang berfungsi sebagai hati hewan dan pankreas.
10.Kelabang
Kelabang termasuk dalam kelas Chilopoda yang dapat bergerak dengan cepat dan gesit. Biasanya disebut dengan sebutan centipoda. Bertempat tinggal di darat dan merupakan hewan terrestrial yang aktif memakan hewan lain sehingga dapat juga disebut sebagai hewan karnivora. Bernapas dengan trakea. Tubuh hewan ini pipih dan dan segmen terlihat dengan jelas. Pada masing-masing segmen terdapat sepasang kaki pada bagian ventral. Hewan ini memiliki antena yang panjang pada kepalanya. Hewan ini juga dilengkapi dengan sepasang rahang beracun yang berfungsi untuk mengeluarkan racun guna meracuni mangsanya. Tubuhnya cukup panjang berwarna cokelat gelap kehijau-hijauan. Alat kelaminnya terpisah, alat kelamin terdapat pada bagian akhir segmen. Hewan ini sangat berbahaya.
Hewan Arthropoda memiliki nama lain yaitu hewan berbuku-buku. Artropoda bisa ditemukan di laut, air tawar, darat, dan di udara. Arthropoda bisa menjadi parasit. Filum Arthropoda memiliki spesies yang paling besar, yaitu 75% dari seluruh hewan yang ada di seluruh dunia. Arthropoda berasal dari bahasa latin: Arthra artinya ruas, buku, segmen, dan Podos artinya kaki yang berarti merupakan hewan yang memiliki kaki beruas, berbuku, atau bersegmen.
Dibawah ini merupakan beberapa contoh hewan arthropoda lengkap dengan gambar dan penjelasannya.
Contoh Hewan Arthropoda Beserta Gambar Dan Penjelasannya
1.Luwing (Kelas Myriaphoda)
Kelas Diplopoda atau yang dikenal dengan luwing (kaki seribu) merupakan kelas dari filum Antropoda. mereka sudah ada sekitar 400 juta tahun yang lalu sehingga layak disebut hewan purba. Sangat berpengaruh dalam rangkaian ekologi bisa dikatakan sebagi dekompuser, karena mereka merupakan komponen utama perombak kayu dan dedaunan di lantai hutan,terutama di daerah tropika.
Walaupun dinamakan kaki seribu, tetapi pada dasarnya hewan ini tidak benar-benar memiliki kaki yang berjumlah seribu. Para ilmuan ada yang telah membuktikan spesies yang memiliki kaki yang paling banyak yaitu Illacme plenipes hanya memiliki 750 kaki atau 350 pasang. Sedangkan kelas yang lainya umumnya lebih sedikit biasanya 100-300 kaki saja.
2.Kalajengking (Kelas Arachnida)
Kalajengking merupakan salah satu jenis arthropoda atau hewan yang berkaki delapan, kalajengking masuk dalam kelas Arachida dan termasuk dalam ordo Scorpiones.
Perlu diketahui bahwa seluruh spesies kalajengking mempunyai bisa. Pada umumnya, bisa kalajengking termasuk sebagai neurotoxin. Suatu pengecualian adalah Hemiscorpius lepturus yang memiliki bisa cytotoxic. Sengat/bisa bracunnya berada di belakang menyerupai ekor. Fungsi sengat adalah untuk melumpuhkan atau bahkan membunuh mangsa atau pengganggu
3.Belalang
Tubuh belalang terdiri dari 3 bagian utama, yaitu kepala, dada (thorax) dan perut (abdomen). Belalang juga memiliki 6 enam kaki bersendi, 2 pasang sayap, dan 2 antena. Kaki belakang yang panjang digunakan untuk melompat sedangkan kaki depan yang pendek digunakan untuk berjalan. Meskipun tidak memiliki telinga, belalang dapat mendengar. Alat pendengar pada belalang disebut dengan tympanum dan terletak pada abdomen dekat sayap. Tympanum berbentuk menyerupai disk bulat besar yang terdiri dari beberapa prosesor dan saraf yang digunakan untuk memantau getaran di udara, secara fungsional mirip dengan gendang telinga manusia. Belalang bernafas dengan trakea.
Belalang punya 5 mata (2 compound eye, dan 3 ocelli). Belalang termasuk dalam kelompok hewan berkerangka luar (exoskeleton)
4.Capung
Capung merupakan salah satu predator nyamuk, mulai dari tahap nimfa maupun serangga dewasa. Nimfa capung memakan larva nyamuk, demikian juga dengan capung dewasa memakan nyamuk dewasa. Capung memiliki kemiripan habitat berkembang biak dengan Aedes aegypti. Capung mencari mangsa pada siang hari bersamaan dengan waktu keluarnya Aedes aegypti. Kesamaan habitat tersebut akan menyebabkan predasme capung-nyamuk berjalan efektif.
Capung juga termasuk dalam kelompok insekta atau serangga yang memiliki ciri-ciri terdiri atas tiga bagian yaitu: kepala (caput), dada (toraks), dan perut (abdomen). Kepala capung relatif besar dibanding tubuhnya, bentuknya membulat/memanjang ke samping dengan bagian belakang berlekuk ke dalam. Bagian yang sangat menyolok pada kepala adalah sepasang mata majemuk yang besar yang terdiri dari banyak mata kecil yang disebut ommatidium. Di antara kedua mata majemuk tersebut terdapat sepasang antena pendek, halus seperti benang.
5.Udang
Udang adalah binatang yang hidup di perairan, khususnya sungai, laut, atau danau. Udang dapat ditemukan di hampir semua "genangan" air yang berukuran besar baik air tawar, air payau, maupun air asin pada kedalaman bervariasi, dari dekat permukaan hingga beberapa ribu meter di bawah permukaan. Udang biasa dijadikan makanan laut (seafood). Udang menjadi dewasa dan bertelur hanya di habitat air laut. Betina mampu menelurkan 50.000 hingga 1 juta telur, yang akan menetas setelah 24 jam menjadi larva (nauplius). Nauplius kemudian bermetamorfosis memasuki fase ke dua yaitu zoea (jamak zoeae). Zoea memakan ganggang liar. Setelah beberapa hari bermetamorfosis lagi menjadi mysis (jamak myses). Mysis memakan ganggang dan zooplankton.
Setelah tiga sampai empat hari kemudian mereka bermetamorfosis terakhir kali memasuki tahap pascalarva: udang muda yang sudah memiliki ciri-ciri hewan dewasa. Seluruh proses memakan waktu sekitar 12 hari dari pertama kali menetas. Pada tahap ini, udang budidaya siap untuk diperdagangkan, dan disebut sebagai benur. Di alam liar, postlarvae kemudian bermigrasi ke estuari, yang sangat kaya akan nutrisi dan bersalinitas rendah. Di sana mereka tumbuh dan kadang-kadang bermigrasi lagi ke perairan terbuka di mana mereka menjadi dewasa. Udang dewasa merupakan hewan bentik yang utamanya tinggal di dasar laut.
6.Huntsman Spider ( Sparasidae )
Laba-laba ini mendapatkan nama mereka dari kecepatan dan keterampilan berburu. Mereka cenderung hidup di daerah beriklim hangat. Mereka tidak membangun jaring, tetapi mencari makanan sebagai gantinya. Perkiraan jumlah spesies yaitu 1123 spesies.
Laba-laba ini memiliki rentang kaki terluas di dunia yang cukup untuk membuat orang merinding. Sementara apabila laba-laba ini bertemu manusia, laba-laba ini tidak selalu agresif kecuali jika Anda mengganggu sarang mereka atau dianggap ancaman. Mereka juga memberikan peringatan sebelum menggigit. Laba - laba dengan besar badannya sekitar 4.6 cm dan luas kaki 25-30cm bisa kita temukan spesis laba-laba ini di Laos.
7.Kepiting Bakau Hijau
Kepiting bakau hijau memiliki karapaks yang halus dan berwarna hijau dengan panjang cangkang 25-28 cm dan berat maksimum 2-3 kg. Kepiting jenis ini memiliki capit yang berwarna hijau dengan pola bulat-bulat dan pada kaki terakhirnya juga memiliki pola bulat-bulat yang sama baik pada jantan maupun pada betina. Kepiting jenis ini biasanya hidup di lepas pantai yang berlumpur. Kepiting ini biasanya juga menggali liang yang dalam di sekitar mangrove atau di substrat lembut pada daerah pasang surut. Kepiting bakau hijau dapat ditangkap dengan menggunakan trap, kait maupun dengan tangan.
8.Semut Hitam
Semut hitam Dolichoderus thoracicus Smith merupakan spesies semut yang daerah penyebarannya tersebar luas di Asia Tenggara, terutama di daerah dengan ketinggian kurang dari 1.300 meter di atas permukaan laut. Semut hitam banyak dijumpai pada tanaman jeruk, kakao, kopi, dan mangga (Kalshoven, 1981). Sarang semut hitam biasanya berada di atas permukaan tanah (tumpukan seresah daun kering) dan juga pelepah daun kelapa (jika kakao ditanam bersama dengan kelapa) atau di tempat-tempat lain yang kering dan gelap serta tidak jauh dari sumber makanan.
Semut hitam D. thoracicus biasanya keluar dari sarangnya pada waktu pagi dan sore hari ketika suhu tidak terlalu panas. Semut akan menuju pucuk- pucuk tanaman untuk mendapatkan cahaya matahari sambil menjalankan aktivitasnya. Akan tetapi pada siang hari ketika suhu udara panas, semut akan bersembunyi pada tempat-tempat yang terlindung dari sengatan sinar matahari secara langsung, seperti di dalam sarang, di balik dedaunan, di tanah, dan lain-lain
9.Lobster
Lobster adalah invertebrata dengan pelindung luar yang keras. Seperti kebanyakan arthropoda, lobster harus melewati beberapa fase pergantian kulit untuk tumbuh. Pada saat itulah mereka amat rentan. Selama proses molting, beberapa spesies berubah warna. Lobster memiliki 10 kaki, tiga pasang depan dimana yang pertama lebih besar dari yang lain.
Pada kepala lobster terdapat antena, mandibula sebagai pencabik makanan, maxilla sebagai indera perasa makanan. Karena lobster hidup dalam lingkungan keruh di dasar laut, mereka kebanyakan menggunakan antena mereka sebagai sensor. Mata lobster memiliki struktur reflektif di atas retina cembung.
Lobster, seperti siput dan laba-laba, memiliki darah biru karena adanya haemocyanin yang mengandung tembaga. Lobster memiliki suatu hepatopankreas hijau, yang disebut tomalley oleh para koki, yang berfungsi sebagai hati hewan dan pankreas.
10.Kelabang
Kelabang termasuk dalam kelas Chilopoda yang dapat bergerak dengan cepat dan gesit. Biasanya disebut dengan sebutan centipoda. Bertempat tinggal di darat dan merupakan hewan terrestrial yang aktif memakan hewan lain sehingga dapat juga disebut sebagai hewan karnivora. Bernapas dengan trakea. Tubuh hewan ini pipih dan dan segmen terlihat dengan jelas. Pada masing-masing segmen terdapat sepasang kaki pada bagian ventral. Hewan ini memiliki antena yang panjang pada kepalanya. Hewan ini juga dilengkapi dengan sepasang rahang beracun yang berfungsi untuk mengeluarkan racun guna meracuni mangsanya. Tubuhnya cukup panjang berwarna cokelat gelap kehijau-hijauan. Alat kelaminnya terpisah, alat kelamin terdapat pada bagian akhir segmen. Hewan ini sangat berbahaya.