Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Makalah Tentang Masalah Sosial

Kali ini saya akan membagikan contoh makalah tentang masalah sosial yang merupakan salah satu materi pembelajaran disekolah yang mungkin teman-teman butuhkan untuk mengerjakan tugas. Nah tanpa perlu banyak basa basi lagi simaklah contoh dari makalah masalah sosial dibawah ini.
Makalah Tentang Masalah Sosial

Makalah Tentang Masalah Sosial

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas ke hadirat Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyanyang yang telah memberikan rahmat dan kemudahan, sehingga saya dapat menyelesaian makalah yang bertema "Masalah Sosial” hingga akhir.

Makalah ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Saya berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi para pembaca.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman yang saya miliki, kekurangan pasti masih ada dalam makalah ini. Oleh karena itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia dilahirkan sebagai makhluk individu, selain itu manusia disebut juga makhluk sosial, dimana manusia tidak akan lepas dari pengaruh lingkungannya. Manusia memiliki kebutuhan dan kemampuan serta kebiasaan untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan manusia lain atau disebut juga interaksi sosial. Interaksi sosial merupakan suatu fondasi dari hubungan yang berupa tindakan yang berdasarkan norma dan nnilai sosial yang berlaku dan diterapkan dalam masyarakat. Dengan adanya nilai dan norma yang berlaku, interaksi sosial itu sendiri dapat berlangsung dengan baik.

Didalam kehidupan sehari-hari tentunya manusia tidak lepas dari hubungan antara satu dengan yang lainnya, ia akan selalu perlu untuk mencari individu ataupun kelompok lain untuk dapat berinteraksi atau bertukar pikiran. Menurut Prof. Dr. Soerjono Soekamto, interaksi sosial merupakan kunci rotasi semua kehidupan sosial. Dengan tidak adanya komunikasi ataupun interaksi antar satu sama lain maka tidak mungkin ada kehidupan bersama.

Dalam berinteraksi di kehidupan bermasyarakat, setiap individu diwajibkan untuk memiliki kesadaran akan kewajibannya sebagai anggota kelompok masyarakat. Jika tidak adanya kesadaran atas pribadi masing-masing, maka proses sosial itu sendiri tidak dapat berjalan sesuai dengan yang di harapkan. Selain itu jika proses sosial tidak berjalan dengan baik maka akan timbul masalah sosial. Masalah sosial dipandang oleh sejumlah orang dalam masyarakat sebagai suatu kondisi yang tidak diharapkan.

B. Rumusan Masalah
  • Apa yang dimaksud dengan masalah sosial?
  • Jelaskan karakteristik masalah sosial?!
  • Apa faktor yang dapat menyebabkan timbulnya masalah sosial?
  • Sebutkan contoh masalah sosial yang berada di wilayah bekasi!
  • Jelaskan secara umum cara menyelesaikan masalah sosial!
C. Tujuan Penulisan
  • Menjelaskan tentang masalah sosial.
  • Mendeskripsikan karakteristik masalah sosial.
  • Menyebutkan faktor yang menyebabkan timbulnya masalah sosial.
  • Menyebutkan contoh masalah sosial di wilayah bekasi.
  • Menjelaskan cara-cara menyelesaikan masalah sosial secara umum.
D. Manfaat Penulisan
  • Makalah ini dapat dijadikan sumber pengetahuan mengenai Masalah Sosial
  • Para pembaca dapat mengetahui cara menyelesaikan masalah sosial yang dialami
  • Makalah ini dapat dijadikan acuan untuk memperbaiki makalah yang akan dibuat selanjutnya.
BAB II
PEMBAHASAN


A. Pengertian Masalah Sosial
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, masalah berarti sesuatu yang harus diselesaikan atau dipecahkan ; persoalan. masalah merupakan suatu keadaan yang bersumber dara hubungan antar a dua faaktor atau lebih situasi yang membingungkan. Umumnya masalah disadari “ada” saat merasakan bahwa keadaan yang ia hadapi tidak sesuai dengan apa yang ia inginkan.

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia , sosial berarti segala sesuatu yang berkenaan dengan masyarakat. Sosial merupakan segala sesuatu perilaku manusiayang menggambarkan hubungan non individualis. Istilah tersebut sering dibandingkan dengan cabang-cabang kehidupan manusia dan masyarakat dimanapun. Pengertian sosial ini merujuk pada hubungan-hubungan manusia dengan organisasi untuk megembangkan dirinya.

Dari beberapa teori diatas dapat disimpulkan bahwa masalah sosial merupakan suatu masalah atau persoalan  yang harus diselesaikan yang berhubungan dengan nilai-nilai social dan lembaga-lembaga kemasyarakatan. Masalah social dipandang oleh sejumlah orang dalam masyarakat sebagai suatu kondisi yang tidak diharapkan. Masalah social berkaitan erat dengan hal-hal yang menggangu kedamaia didalam suatu kelompok msyarakat.

B. Penyebab Masalah Sosial
Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masayarakat dengan realita yang ada. Sumber masalah sosial, yaitu seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus, seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.

Penyebab masalah sosial dapat dikategorikan menjadi empat jenis faktor, antara lain sebagai berikut:
1. Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi merupakan faktor terbesar penyebab terjadinya masalah sosial. Krisis global dan PHK mulai terjadi di berbagai tempat dan dapat memicu tindak kriminal. Masalah tersebut didorong adanya ketidakmampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya secara layak, misalnya pengangguran, anak jalanan, dan lain lain.

 2. Faktor Budaya
Masalah sosial yang disebabkan oleh faktor budaya dipicu karena adanya ketidaksesuaian pelaksanaan nilai, norma, dan kepentingan sosial akibat adanya proses perubahan sosial dan pola masyarakat heterogen / multikultural. Contoh masalah ini seperti, kenakalan remaja, konflik antarsuku, diskriminasi gender, dan bahkan pengakuan hak milik kebudayaan lintas negara.

Kenakalan remaja merupakan salah satu masalah sosial yang disebabkan oleh faktor budaya. Masalah sosial ini, sulit dihilangkan karena remaja suka mencoba hal - hal baru yang berdampak negatif seperti narkoba.

 3. Faktor Biologis
Masalah ini dapat timbul akibat adanya ketidaksesuaian keadaan lingkungan yang berpotensi        menimbulkan ketidakstabilan kondisi biologis masyarakat, seperti adanya wabah penyakit menular, virus penyakit baru, dan makanan beracun. Penyakit menular dapat menimbulkan masalah sosial jika penyakit tersebut sudah menyebar di suatu wilayah.

 4. Faktor Psikologis
Aliran sesat banyak terjadi di Indonesia dan meresahkan masyarakat walaupun sudah banyak yang ditangkap dan dibubarkan tapi aliran sesat masih banyak bermunculan di masyarakat sampai saat ini. Selain aliran sesat, faktor psikologis yang menjadi faktor timbulnya masalah sosial yaitu sakit jiwa, lemah ingatan, sukar menyesuaikan diri, dan lain - lain.

C.  Jenis-Jenis Masalah Sosial
1. Kesenjangan sosial ekonomi
Dalam bahasa yang sederhana, kesenjangan dapat dikatakan sebagai ketidak sesuaian antara harapan-harapan yang diinginkan dengan kenyataan yang terjadi. Kesenjangan sosial ekonomi merupakan suatu kondisi sosial dalam kehidupan masyarakat yang tidak seimbang akibat adanya berbagai perbedaan dalam kehidupan sosial ekonomi, terutama dalam hal keadilan, kemakmuran, dan kesejahteraan.

Kesenjangan sosial ekonomi dapat terjadi karena pembangunan dan modernisasi tidak dilaksanakan secara merata dan berimbang. Ketidakmerataan dan ketidakseimbangan sangat membahayakan kehidupan sosial karena dapat memicu terjadinya kecemburuan sosial yang mempengaruhi goyahnya stabilitas nasional. Disamping itu, kesenjangan sosial dan ekonomi akan terjadi mana kala hasil-hasil yang dicapai dalam pembangunan dan modernisasi hanya dinikmati oleh sebagian masyarakat saja. Akibatnya, di satu pihak berkembang golongan masyarakat kaya dan serba mewah, di sisi yang lain berkembang golongan masyarakat yang hidup dibawah garis kemiskinan.

Terjadinya kesenjangan dapat diawali dengan tidak meratanya kesempatan yang dimiliki oleh anggota-anggota masyarakat dalam mendapatkan pekerjaan, berusaha, memenuhi kebutuhan pokok, maupun kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembangunan. Kesempatan untuk mendapatkan lapangan kerja dan kesempatan untuk berusaha hanya dimiliki oleh sekelompok kecil masyarakat yang memiliki modal dan memiliki kedekatan-kedekatan tertentu dengan pihak-pihak yang berkepentingan. Akibatnya, sebagian kecil masyarakat dapat menambah kekayaan, sedangkan yang lainnya masih bergelut dengan kemiskinan.

2. Kenakalan remaja
Kenakalan remaja merupakan suatu bentuk kelainan sikap dan tingkah laku di kalangan para remaja yang melanggar sistem nilai dan sistem norma yang berlaku dalam kehidupan bersama. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan berkembangnya kenakalan remaja, yakni yang berasal dari dalam diri para remaja (faktor intern) dan yang berasal dari luar diri para remaja (faktorekstern).

Beberapa faktor yang bersifat intern yang menyebabkan terjadinya kenakalan remaja antara lain adalah:
  • Cacat tubuh, baik yang disebabkan karena faktor keturunan maupun akibat kecelakaan,
  • Sifat dan pembawaan yang cenderung negatif yang membawa kepada perilaku menyimpang,
  • Munculnya berbagai konflik diri sebagai akibat dari kekurangan dan kemiskinan yang dialami,
  • Lemahnya kemampuan untuk mengendalikan diri sebagai akibat dari kurangnya pembinaan mental spiritual, dan
  • Kurang mampunya melaksanakan langkah-langkah penyesuaian dengan lingkungan sosial sehingga mencari pelarian dengan bergabung dengan kelompok-kelompok remaja nakal.
Sedangkan sebab-sebab kenakalan yang bersifat ekstern antara lain adalah:
  • Kurangnya perhatian dari orang-orang dekat seperti orang tua, guru, dan masyarakat di lingkungan sekitarnya,
  • Gagalnya proses pendidikan, baik yang dilaksanakan di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, maupun di lingkungan masyarakat,
  • Kurangnya penghargaan yang memadai dari keluarga, sekolah, dan masyarakat sekitarnya,
  • Kurangnya sarana dan prasarana yang dapat dimanfaatkan untuk mengisi waktu senggang,
  • Kurang tepatnya pendekatan yang dilaksanakan oleh keluarga, sekolah, dan masyarakat, dan
  • Terdapatnya peluang dan kesempatan bagi para remaja untuk menyalurkan hasrat dan keinginan negatifnya.
3. Kriminalitas
Kriminalitas merupakan suatu bentuk perilaku menyimpang, yakni perilaku yang keluar dari sistem nilai dan sistem norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kriminalitas tersebut dikaji dalam sebuah disiplin ilmu yang dikenal dengan istilah kriminologi, yakni disiplin ilmu yang secara khusus mengkaji tentang kejahatan. Menurut Martin L. Haskell dan Lewis Yablonsky, kriminologi merupakan studi ilmiah yang dipelajari:

a).   sifat dan luas kejahatan,
b).   sebab-sebab terjadinya kejahatan,
c).   perkembangan hukum pidana dan pelaksanaan peradilan pidana,
d).   ciri-ciri penjahat,
e).   pembinaan penjahat,
f).   pola-pola kriminalitas, dan
g).   akibat kejahatan terhadap perubahan sosial.

Pemahaman terhadap berbagai aspek yang berkaitan dengan kejahatan seperti di atas sangat penting agar dapat diperoleh pengertian yang lebih mendalam mengenai perilaku manusia dan lembaga-lembaga sosial masyarakat yang mampu mempengaruhi kecenderungan terjadinya penyimpangan terhadap norma-norma hukum. Disamping itu, pemahaman terhadap kejahatan juga sangat penting untuk melakukan kegiatan analisis dan sekaligus mencari cara-cara dan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang dapat diambil untuk mencegah, mengurangi, dan sekaligus menanggulangi terjadinya kejahatan.salah satu cara yang dapat dilaksanakan adalah menghilangkan kesempatan bagi masyarakat untuk berbuat jahat dan menanamkan nilai-nilai agama dan budi pekerti dalam kehidupan bermasyarakat.

D. Kondisi Masalah Sosial Di Indonesia
Di Indonesia Masalah Sosial yang lebih dominan terjadi  adalah Kemiskinan, kemiskinan merupakan masalah sosial yang senantiasa hadir di tengah-tengah masyarakat, khususnya di negara-negara berkembang termasuk indonesia. Kemiskinan senantiasa menarik perhatian berbagai kalangan, baik para akademisi maupun para praktisi. Berbagai teori, konsep dan pendekatan pun terus menerus dikembangkan untuk menyibak tirai dan mungkin “misteri” mengenai kemiskinan ini.

Pertama, konsep kemiskinan masih didominasi oleh perspektif tunggal, yakni “kemiskinan pendapatan” atau “income-poverty” (Chambers, 1997). Pendekatan ini banyak dikritik oleh para pakar ilmu sosial sebagai pendekatan yang kurang bisa menggambarkan potret kemiskinan secara lengkap. Kemiskinan seakan-akan hanyalah masalah ekonomi yang ditunjukkan oleh rendahnya pendapatan seseorang atau keluarga untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Kedua, jumlah orang miskin di Indonesia senantiasa menunjukkan angka yang tinggi, baik secara absolut maupun relatif, di pedesaan maupun perkotaan. Meskipun Indonesia pernah dicatat sebagai salah satu negara berkembang yang sukses dalam mengentaskan kemiskinan, ternyata masalah kemiskinan kembali menjadi isu sentral di Tanah Air karena bukan saja jumlahnya yang kembali meningkat, melainkan dimensinya pun semakin kompleks seiring dengan menurunnya kualitas hidup masyarakaat akibat terpaan krisis ekonomi sejak tahun 1997.

Ketiga, kemiskinan mempunyai dampak negatif yang bersifat menyebar (multiplier effects) terhadap tatanan kemasyarakatan secara menyeluruh. Berbagai peristiwa konflik di Tanah Air yang terjadi sepanjang krisis ekonomi misalnya, menunjukkan bahwa ternyata persoalan kemiskinan bukanlah semata-mata mempengaruhi ketahanan ekonomi yang ditampilkan oleh rendahnya daya beli masyarakat, melainkan pula mempengaruhi ketahanan sosial masyarakat dan ketahanan nasional.

Secara umum ada beberpa faktor yang menyebabkan terjadinya msalah kemiskinan, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Rendahnya tingkat pendidikan   
Rendahnya tingkat pendidikan seseorang dapat memicu terjadinya kemiskinan. Hal ini karena individu tersebut tidak memiliki pengetahuan atau pendidikan, keterampilan yang memadai yang dapat digunakan untuk mencari penghasilan dan dapat menaikkan taraf hidup individu tersebut serta mampu memenuhi kebutuhannya.

2. Kurangnya kreativitas individu   
Jika seseorang dapat menggunakan kretivitasnya, tidak dipungkiri mereka dapat memiliki penghasilan yang dapat menaikkan taraf hidup mereka. Mereka dapat menggunakan sarana prasarana dan segala aspek yang ada untuk mencari dan mendapatkan sumber penghasilan.

3. Tingkat kelahiran yang tinggi
Tingkat kelahiran yang tinggi ini juga dapat memicu terjadinya kemiskinan di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh adanya pengeluaran biaya yang lebih besar, sehingga dapat dimungkinkan harta kekayaannya lama kelamaan akan terkuras. Namun hal ini berbeda untuk kelompok sosial yang memiliki penghasilan yang cukup bahkan lebih atau tetap. Mereka menganggap masih mampu menghidupi anggota keluarganya. Maka mereka tidak dianggap sebagai kelompok sosial miskin. Hal ini tampak sebagian besar di kota-kota besar.

4. Pengaruh lingkungan hidup atau tempat tinggalnya
Lingkungan hidup dapat mempengaruhi tingkat kemiskinan.Seseorang yang berada di lingkungan miskin pasti akan ikut terbawa arus kemiskinan.apalagi individu-individu dalam kelompok tersebut adalah individu-individu yang tidak mampu mengurusi dirinya sendiri dan tidak mampu memenuhi kebutuhannya serta berada dalam gelombang kebodohan atau kelompok yang anggota kelompoknya senantiasa malas untuk bekerja.

5. Keturunan
Tingkat ekonomi dari kelompok sosialnya dapat mempengaruhi dengan jelas. Individu yang berasal dari golongan miskin, tidak menutup kemungkinan akan memyebabkan ia ikut miskin. Karena orang tuanya tidak mampu mencukupi segala kebutuhannya, sehingga mereka menganggap kehidupannya adalah takdir yang telah digariskan oleh Yang Maha Kuasa. Sehingga kurang adanya kemauan dan usaha untuk mengubah keadaannya.

Hal-hal lain yang tampak nyata menyebabkan kemiskinan banyak terjadi di kota-kota besar yaitu antara lain arus urbanisasi. Banyak para urban dari desa datang ke kota, kebanyakan dari mereka bertujuan mencari pekerjaan. Namun banyak juga dari mereka gagal mendapatkan pekerjaan, karena mereka tidak memiliki keahlian atau keterampilan tertentu untuk bekerja di kota.Dan juga mereka tidak mempunyai sanak famili yang tinggal di kota. Sehingga hidupnya terkatung-katung tidak menentu, dan merekapun hidup di tempat yang tidak layak dihuni. Dan menyebabkan tingkat kemiskinan di kota meningkat, karena mereka tidak memiliki penghasilan dan tidak dapat memenuhi segala kebutuhannya.   

E. Cara Mencegah Masalah Sosial
  • Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya.
  • Pengentasan kemiskinan, terutama terhadap keluarga yang berada di bawah garis          kemiskinan.
  • Mendirikan lembaga-lembaga yang dapat menampung anak-anak yatim dan anak-anak yang terlantar4). Memberikan Pendidikan Gratis bagi masyarakat yang tidak mampu.
  • Membangun sarana dan prasarana untuk menyalurkan bakat dan minat para remaja, seperti olah raga, kesenian, dan sebagainya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Masalah sosial merupakan persoalan yang dihadapi setiap individu selama masa kehidupan, karena dalam kehidupan manusia membutuhkan interaksi sosial yang baik. Masalah sosial membutuhkan pemecahan masalah untuk menyelesaikan masalah sosial tersebut agar menciptakan lingkungan hidup yang damai dan mencegah terjadinya perselisihan antar masyarakat.

Masalah sosial dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu alam, biologis, budaya dan sosial. Masalah sosial juga memiliki karakteristik khusus yang menjadikan masalah tersebut menjadi masalah sosial.

Sebagai negara kepulauan dan memiliki beberapa kota besar, celah untuk timbulnya masalah sosial di Indonesia sangat lah besar dikarenakan pertumbuhan penduduk yang meningkat dan ekonomi yang menunduk membuat tingkat kesejahteraan segelintir orang menurun, akibatnya tak sedikit diantara mereka menghalalkan segala cara untuk memenuhi kebutuhan hidup masing-masing.

B. Saran
Untuk menghadapi masalah sosial dibutuhkan sikap yang bijaksana dan cermat dalam meneliti sebuah masalah sosial itu. Tidak sedikit masalah sosial dikaitkan dengan suasana hati seseorang, oleh karena itu kita harus berusaha menyikapi suatu masalah sosial dengan baik. Tidak menghakimi seseorang yang tersangkut masalah sosial secara langsung, karena Indonesia memiliki hukum yang baik untuk mengatasi hal-hal seperti itu.

DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Interaksi_sosial
http://www.astalog.com/5858/pengertian-masalah-sosial.htm
https://id.wikipedia.org/wiki/Masalah_sosial
https://id.wikipedia.org/wiki/Masalah
http://www.anneahira.com/pengertian-sosial.htm
http://donaldtintin.blogspot.co.id/2015/03/klasifikasi-masalah-sosial.html
http://www.ilmupsikologi.com/2015/08/definisi-dan-klasifikasi-masalah-sosial.html#ixzz3zAAShZMiX3
http://savieraandriany.blogspot.co.id/2016/02/makalah-masalah-sosial.html
http://falah-kharisma.blogspot.co.id/2015/11/penyebab-permasalahan-sosial.html
http://palingberkesan.blogspot.com/2015/12/macam-jenis-masalah-sosial-di-indonesia.html

Nah itulah dia contoh dai makalah tentang masalah sosial semoga dapat membantu teman-teman dalam mengerjakan tugas.