Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

5 Contoh Teks Berita Singkat (Kecelakaan, Kesehatan, dan Bencana Alam) Bahasa Indonesia

SemuaContoh – Yoo para pembaca kali ini saya akan membagikan beberapa contoh singkat dari teks artikel berita yang mungkin teman-teman butuhkan untuk mengerjakan tugas. Nah tanpa perlu banyak basa basi lagi simaklah beberapa contoh dari artikel berita singkat dibawah ini.
5 Contoh Teks Artikel Berita Singkat
Contoh Artikel Berita
Renovasi Laboratorium Parangtritis
Pasca gempa Yogyakarta, Laboratorium Geospasial dan Ekosistem Pesisir Parangtritis kini mulai direnovasi. Gempa berkekuatan 5,8 skala richter pada 27 Mei 2006 itu menyebabkan banyak tembok, terutama di Kabupaten Bantul, rusak hingga roboh. Namun, tidak demikian dengan gedung di laboratorium milik Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal) yang hanya retak-retak. Dijelaskan Ari Dartoyo, dari Pusat Survei Sumber Daya Alam Laut Bakosurtanal, di Jakarta, Rabu (18/4), dengan dana sekitar Rp 800 juta, renovasi dilakukan pada gedung utama yang berbentuk kerucut, bangunan laboratorium, dan ruang pameran.

Fasilitas yang dibangun tahun 2005 ini berfungsi sebagai museum dan ajang pameran yang berkaitan dengan kelautan dan pesisir. Di lokasi itu juga terdapat laboratorium penelitian ekosistem pesisir dan geospasial yang digunakan tidak hanya oleh peneliti Bakosurtanal, tetapi juga mahasiswa Universitas Gadjah Mada. Di Parangtritis, munculnya gumuk pasir yang berasal dari Gunung Merapi merupakan fenomena langka yang menjadi objek penelitian yang menarik.

Wabah DBD Terus Diantisipasi
Ribuan Rumah Jadi Target Jumantik
Ribuan rumah warga di 14 kelurahan yang ada di Kecamatan Sukoharjo menjadi target tim juru pemantau jentik (jumantik) Kecamatan Sukoharjo dalam mengintesifkan pemantauan perkembangan jentik-jentik nyamuk di wilayah itu.

Demikian dikemukakan Camat Sukoharjo, Winarno, ketika ditemui Espos di sela-sela kegiatan pemantauan jentik nyamuk di Kelurahan Dukuh. Camat mengemukakan pelaksanaan kegiatan jumantik digerakkan oleh Tim Penggerak (TP) PKK tingkat kecamatan dan kelurahan serta sejumlah petugas puskesmas di kecamatan setempat. Langkah itu salah satu cara untuk mengantisipasi serangan penyakit demam berdarah. Pemantauan tersebut dilakukan di rumah warga dengan mengamati secara langsung jentik-jentik nyamuk di beberapa tempat yang berpotensi menampung air, misalnya bak mandi, sumur, termasuk tempat-tempat tertentu yang mungkin tidak terpikirkan oleh warga bisa menjadi tempat strategis berkembangnya nyamuk tersebut. Camat juga menuturkan, sebagai tindak lanjut dari pengamatan jentik nyamuk, petugas memberikan abate secara gratis kepada warga agar digunakan di tempat yang sulit dijangkau pada saat pengurasan atau pembersihan.

Sementara itu, Ketua TP PKK Kecamatan Sukoharjo, Ny Winarno, menambahkan seusai pemantauan, petugas akan melakukan peninjauan ulang terhadap rumah warga yang telah dipantau setiap sekali dalam dua atau tiga hari. Sebagaimana diberitakan, desa endemis DBD di Kabupaten Sukoharjo sebanyak 37 desa.

Festival Musik
Solo Merayakan Keragaman Etnis
Bagaimanakah tradisi menghadapi modernitas global? Pertanyaan itu terjawab secara konkret dalam festival musik etnis di Benteng Vasternburg, Solo, Jawa Tengah. Perhelatan yang berlangsung 1-5 September itu resminya bernama Solo International Ethnic Music Festival and Conference (SIEM).

Benteng Vastenburg, yang letaknya tak jauh dari Keraton Surakarta Hadiningrat, pekan lalu benar-benar menjadi arena pesta rakyat. Sekitar 8.000 warga selama lima malam berturutturut tumplek blek memadati arena benteng yang dibangun pada era 1700-an itu. Mereka menikmati gurihya sega (nasi) liwet dan hangatnya wedang jahe yang dijajakan di luar benteng.

Semalam tampil grup dari Bengali, disusul sejumlah nomor dari Grand Gamelan Event dari ISI Surakarta dan bintang tamu Waldjinah. Minggu pagi ini kegiatan akan dimulai pukul 06.00 dengan sejumlah workshop dan pertunjukan hingga pukul 23.00.

Sebelumnya, para peserta SIEM menggelar kirab budaya di sepanjang Jalan Slamet Riyadi Solo, pukul 15.00-17.00. Para peserta SIEM dari delapan negara dan 10 daerah di tanah air diarak dengan sejumlah gerobak sapi. Mereka mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat Solo yang memadati Jalan Slamet Riyadi sejak pukul 13.00.

Saat diarak dengan gerobak sapi, peserta dari luar negeri, seperti Belanda, Yunani, Australia, Filipina, dan dalam negeri disambut hangat oleh penonton di sepanjang jalan Slamet Riyadi.

Manokwari yang Sedang Menggeliat
Di tanah Papua, Manokwari juga dikenal sebagai tempat bersejarah yang menjadi awal peradaban orang Papua. Ini berkaitan dengan peninggalan sejarah oleh misionaris J.G. Geisler (Jerman) dan C.V. Ottow (Belanda). Mereka menginjakkan kaki pada 5 Februari 1855 di Pulau Mansinam, Manokwari.

Fakta sejarah tersebut didukung prasasti, makam, dan bangunan gereja yang terletak di Pulau Mansinam. Karena itu, hingga sekarang setiap tanggl 5 Februari, Pulau Mansinam yang bisa ditempuh 10 menit dengan menggunakan taksi laut dari Manokwari selalu dipadati pengunjung dan peziarah lokal maupun dri kabupaten/kota lainnya.

Hal tersebut tak lepas dari imbauan Bupati Manokwari Dominggus Mandacan.  Dalam berbagai kesempatan dia selalu mengingatkan agar pembangunan kota tidak menggerus budaya, aset sejarah, dan lingkungan Manokwari.

Sayangnya, di sektor lingkungan telah terjadi kerusakan sepanjang pantai dari Taman Ria Pantai hingga pelabuhan. Hutan mangrove yang ada di kawasan tersebut kini habis dibabat. Usaha pemerintah kabupaten mereboisasi dengan cara penanaman belasan ribu bibit mangrove sia-sia karena tak ada perawatan.

Selain itu, daerah hijau Manokwari kota pun mulai beralih fungsi menjadi pemukiman. Jika pembangunan tak direm, lingkungan Manokwari bukan mustahil akan rusak. Dampak kerusakan ini sangat besar mengingat daerah ini terletak di perbukitan yang mudah longsor jika lingkungannya terganggu.

Pasien Flu Burung Dijauhi Warga
Keluarga pasien flu burung mengeluhkan perlakuan yang mereka terima dari lingkungan sekitar tempat mereka tinggal. Meski dokter menyatakan mereka negatif flu burung, warga sekitar tetap enggan berdekatan atau mengajak bicara.

Salah satu korban perlakuan tersebut adalah keluarga almarhum Ny. Riah. Pekan lalu, Ny. Riah meninggal akibat flu burung. Saat ini, Arif, anak Ny. Riah, masih dirawat karena positif flu burung.

”Sedih sekali. Waktu tahlilan meninggalnya kakak saya, yang datang cuma empat orang. Yang lain takut ketularan, katanya,” ujar Supriyanto, adik Ny. Riah, Kamis (18/1).
Supriyanto juga mengatakan, sekarang tetangga enggan lewat di depan rumah keluarga itu. Ia juga mengkhawatirkan kondisi Yusuf, suami Ny. Riah, yang sudah diperbolehkan pulang.

”Mereka tidak berpikir, bagaimana rasanya istri meninggal dan anak sedang sakit,” jelasnya.
Ia hanya dapat berharap dinas kesehatanlebih sering menjelaskan pada masyarakat bahwa pasien yang sudah negatif flu burung tidak berbahaya untuk didekati.

Kondisi yang sama juga dituturkan Ahmad, ayah dari Nurjamal (11), yang bersama keempat saudaranya pernah dirawat di RS Persahabatan karena diduga tertular flu burung.

”Sekarang, mereka selalu tutup hidung setiap lewat di depan rumah,” ujarnya.

Lebih jauh, ia juga menuturkan bahwa Nurjamal sering mengeluh dijauhi teman-teman sekolahnya.
”Saya jadi mikir bagaimana nanti dengan Karmila,” katanya membicarakan kakak Nurjamal yang saat ini masih dirawat dengan status suspect flu burung itu.