2 Contoh Teks Sejarah Pribadi Beserta Strukturnya
Kali ini saya akan membagikan 2 contoh teks sejarah pribadi beserta strukturnya yang merupakan salah satu materi pembelajaran bahasa indonesia yang mungkin teman-teman butuhkan untuk mengerjakan tugas. Nah tanpa perlu banyak basa basi lagi simaklah beberapa contohnya dibawah ini.
Namaku Fatimah Az-zahrah, aku biasa dipanggil dengan sebutan Fatimah, aku anak ketiga dari tiga bersaudara.Aku terlahir dari keluarga yang sederhana.Sekarang aku bersekolah di SMAN 1..... Sebelum aku menemukan kebahagian hidupku banyak hal-hal buruk dan menyedihkan yang kuhadapi, jika ada orang yang mengatakan bahwa kehidupanku selalu indah maka mereka salah. Ada suatu kepalsuan yang kusembunyikan dibalik senyumanku. Kepalsuan itu sengaja kusembunyikan karena sangat meyedihkan aku hanya ingin terlihat indah dihadapan semua orang yang melihatku tanpa harus mengetahui perjuanganku. Kebahagian itu butuh suatu proses yang panjang juga berliku dan aku berusaha untuk melewati proses yang panjang juga berliku itu.
Urutan Peristiwa
Pada tahun 2004, aku masuk ke taman kanak-kanak. Sebenarnya, aku belum ingin bersekolah tetapi orang tuaku menyuruhku untuk sekolah dengan alasan agar aku dapat mulai mengenal lingkungan, akhirnya aku pun setuju karena di dalam pikiranku sekolah taman kanak-kanak cukup menyenangkan.Namun setelah kujalani, taman kanak-kanak tidak seperti yang ku pikirkan. Taman kanak-kanak tidaklah asyik karena di sana aku tidak mempunyai teman walaupun hanya satu orang saja. Hari demi hari ku lalui dengan menyendiri, rasanya aku ingin sesegera mungkin tamat dari sekolah taman kanak-kanak tersebut.
Setelah tamat dari taman kanak-kanak pada tahun 2005, aku memasuki sekolah baruku yaitu SD (Sekolah Dasar). Aku mengira, kehidupanku di Sekolah Dasar sama dengan kehidupanku di taman kanak-kanak, namun ternyata pikiranku salah. Di Sekolah Dasar aku menemukan kehidupan baru, di sana aku banyak menemukan teman-teman baru dan membuat kesendirianku terhapuskan. Di sekolah dasar aku mulai belajar bagaimana caranya bergaul dan berinteraksi dengan lingkungan. Setiap hari kulalui dengan bermain dan bercanda bersama teman-teman ku, di situlah aku merasakan indahnya kehidupan.
Pada tahun 2010, aku selesai menempuh pendidikan di Sekolah Dasar.Tidak terasa, aku berada di sana sudah selama enam tahun. Keluargaku mengharapkan agar aku dapat masuk ke SMP yang terfavorit di kota, namun hati kecilku berkata tidak , aku cukup bersekolah di desa saja. Aku tidak ingin meninggalkan kebiasaanku bermain bersama teman-teman karena ku tahu bersekolah di sana tidaklah santai, aku harus mengorbankan sebagian besar waktu bermainku untuk bersekolah. Disaat teman-temanku yang bersekolah di desa sudah pulang dari sekolah dan bersiap untuk pergi bermain, disisi lain aku masih harus belajar beberapa jam lagi. Tetapi satu hal yang membuat aku akhirnya mau bersekolah di sana yaitu kebahagiaan orang tuaku.
Pada tahun 2011,aku mulai menjalani pendidikanku di SMP keinginan keluargaku. Pada awalnya, kesendirian yang kurasakan pada saat di bangku taman kanak-kanak kembali kurasakan, namun tak lama kemudian keceriaan kembali kurasakan karena aku telah menemukan teman baruku, teman yang menurutku sejiwa denganku yang juga berasal dari desa sama sepertiku.
Pada tahun kedua aku berada di SMP kebiasaanku mulai berubah, yang tadinya aku suka bermain dan mengobrol bersama teman-teman berubah menjadi kebiasaan yang buruk. Saat itu hobiku berubah ke arah kemajuan teknologi, yaitu SMS. Setiap hari kulewati dengan bermain telepon genggam aku lupa akan kewajibanku untuk belajar dan membantu orang tuaku di rumah, aku mulai terlena dan kecanduan akan kemajuan zaman yang akhirnya berdampak pada nilai rapotku, aku hampir mendapatkan peringkat 10 besar terakhir di kelas dan itu sangat membuatku sedih. Selama satu tahun aku mengalami dampak negatif dari kemajuan teknologi tesebut, hingga pada tahun ketiga di SMP aku pun sadar kembali. Aku sadar bahwa yang kulakukan selama satu tahun terakhir sangatlah salah. Aku kembali sadar akan tujuan hidupku yaitu sukses dan dapat membahagiakan orang tua sehingga aku memutuskan untuk memperbaiki diri dengan cara berhijab.
Reorientasi
Pada tahun 2014, aku kembali berada di sekolah baru dengan tempat dan lingkungan yang baru yaitu SMA. Disini aku tidak memikirkan bagiamana cara agar mendapat teman lagi karena hampir semua yang berada di SMA tersebut adalah teman seperjuanganku di SMP , sehingga walaupun tidak akrab dengan mereka aku cukup tau tentang sebagian orang tersebut. Awalnya aku berniat untuk masuk kejurusan IPA namun entah kenapa Tuhan memilihkan IPS untukku dan dengan masuk ke jurusan IPS cukup membuatku sedih dalam beberapa minggu. Namun setelah kujalani, memang benar jika orang berkata bahwa apapun yang Tuhan takdirkan untuk kita semua itu akan indah pada waktunya karena aku telah membuktikan kebenaran dari kata-kata tersebut. Aku merasa bahagia Tuhan takdirkan di jurusan IPS ini karena di sinilah keahlianku. Aku pun merasa terkejut saat aku dinobatkan sebagai juara kelas. Seiring berjalannya waktu aku semakin merasakan kenikmatan anugerah Tuhan Yang Masa Esa, sehingga terpikir di dalam otakku dan diikuti dengan niat di dalam hati, aku memutuskan untuk berhijrah. Aku akan merubah semua kebiasaanku yang kurang baik ke arah yang lebih baik, aku ingin menjaga cara berbicara dan caraku berpakaian yang selama ini kulakukan dengan sembarang, aku ingin meluruskan apa yang salah dalam diriku dengan cara berhijab sesuai dengan perintah Allah dan menjalankan semua perintahnya. Sekarang aku sudah hampir berhasil melakukannya semuanya.
Contoh 2
Ayah merupakan tulang punggung bagi hampir setiap keluarga. Di usianya yang sudah senja ayahku tetap mencari nafkah bagi anak-anaknya. Ayahku merupakan seorang tentara, namun tidak seperti kebanyakan yang tentara lakukan, seperti menjaga perdamaian, menjaga perbatasan, dan bahkan dikirim ke daerah yang sedang terjadi konflik, ayahku bekerja di bagian jasmani tentara yang biasanya melatih para tentara lainnya untuk lulus tes agar dapat naik pangkat dan juga mengurusi kegiatan yang berkaitan dengan jasmani atau kegiatan yang lainnya. Mungkin kebanyakan orang berfikir bahwa mudah untuk melakukan kegiatan tersebut, nyatanya tidak, kadang ayahku sering melakukan kegiatan yang menguras waktu dan tenaga sehingga harus dilakukan kerja lembur yang akhirnya ayahku tidak dapat pulang ke “rumah”, karena kita(ibu, saya, dan adik saya) dipisahkan oleh jarak, kami tinggal di Solo dan ayah kami tinggal sendiri di Malang. Cukup sekian bagian dari orientasi, dari sini saya akan bercerita tentang perjalanan hidup ayah saya dimulai dari sekolah hingga sekarang menjadi perwira karir, dan kata “ayah” diganti menjadi “aku”.
Urutan Peristiwa Sejarah
Namaku Tentrem Rahardjo lahir di Karanganyar 10, Oktober 1968 biasa dipanggil Kentut. Aku merupakan anak ke lima dari tujuh bersaudara, keluargaku merupakan keluarga yang sederhana walaupun memiliki 7 anak tapi kami tidak merasa kekurangan sama sekali dan juga mendapat pendidikan minimal hingga SMA. Aku merupakan lulusan angkatan 1988 dari SMA Kartasura, karena dari kecil aku sudah bercita-cita menjadi TNI, aku mencoba untuk masuk seleksi pertama kali AKMIL setelah lulus SMA namun aku gagal menjalankan seleksi dengan baik. Satu tahun kemudian aku mencoba peruntunganku lagi untuk ikut serta seleksi AKMIL, alhamdulillah lolos seleksi. Setelah lolos aku langsung dibawa menuju Magelang untuk melakukan tahap selanjutnya. Tahap demi tahap aku lewati dengan penuh derai air mata karena tidak terfikir olehku bisa sampai di Magelang dan tinggal selangkah lagi aku dapat dibina di AKMIL ini. Setelah semua tahap aku lalui bersama peserta yang lain akhirnya datang juga momen yang kami tunggu yaitu pengumuman siapa saja yang lolos, sayangnya aku tidak lolos, disitu saya sedih karena belum bisa selangkah lebih maju untuk menjadi TNI. Aku tidak berlarut dalam kesedihan karena aku berfikir mungkin Allah punya rencana yang lebih baik buat kita, ternyata benar aku langsung ditawari untuk Pantokirpus Secaba AD di Bandung namun aku menolak karena aku lebih memilih untuk kuliah agar dekat dengan orang tua.
Setelah dipertimbangkan dengan matang akhirnya aku mengambil jurusan FKIP UNS, walaupun saat itu agak terlambat untuk registrasi tapi aku diperbolehkan dengan syarat hanya bisa mengambil 10 SKS. Di tahun berikutnya baru saya ambil 26 SKS. Alhamdulillah bisa lulus dan mengejar SKS yang tertinggal. Tanggal 11 September 1993 saya resmi di wisuda. Seusai wisuda saya diberi kesempatan untuk mengajar di STM Yayasan Perguruan Murni di Solo. Pada tahun 1996 saya ikut SEPA PK di Panda Kodam Jaya tanpa harus mengorbankan waktu mengajar. Alhamdulillah seleksi pertama lulus dilanjut tes selama kurang lebih satu setengah bulan di Magelang dan diumumkan lulus. Pendidikan berlangsung selama kurang lebih satu setengah tahun dilanjut tiga bulan masa orientasi. Setelah saya melakukan masa orientasi, saya langsung ditugaskan selama 10 tahun di Pontianak, Kalimantan Barat. Tuntutan pekerjaan membuat saya dengan keluarga selalu berpindah-pindah tempat tinggal, yang sampai sekarang di Malang.
Reorientasi
Mungkin kita jarang melihat jasa ayah, karena tertutup sebuah tirai besar yaitu “jasa ibu”. Sebelum saya(penulis) menulis teks sejarah ini saya bertanya terlebih dahulu kepada narasumber yang tidak lain adalah ayah saya, dan setelah saya membaca cerita hasil wawancara saya berasumsi bahwa terdapat nilai yang dapat saya ambil yaitu, “Jika engkau memiliki cita-cita maka raihlah, dan cobalah untuk tidak menggapainya melainkan melampauinya, mungkin diawal perjalanan tidak semulus seperti yang kalian pikirkan, tapi percayalah bahwa Allah memiliki rencana yang indah dan usaha tidak akan menghianati hasil.”.
Contoh Teks Sejarah Pribadi
OrientasiNamaku Fatimah Az-zahrah, aku biasa dipanggil dengan sebutan Fatimah, aku anak ketiga dari tiga bersaudara.Aku terlahir dari keluarga yang sederhana.Sekarang aku bersekolah di SMAN 1..... Sebelum aku menemukan kebahagian hidupku banyak hal-hal buruk dan menyedihkan yang kuhadapi, jika ada orang yang mengatakan bahwa kehidupanku selalu indah maka mereka salah. Ada suatu kepalsuan yang kusembunyikan dibalik senyumanku. Kepalsuan itu sengaja kusembunyikan karena sangat meyedihkan aku hanya ingin terlihat indah dihadapan semua orang yang melihatku tanpa harus mengetahui perjuanganku. Kebahagian itu butuh suatu proses yang panjang juga berliku dan aku berusaha untuk melewati proses yang panjang juga berliku itu.
Urutan Peristiwa
Pada tahun 2004, aku masuk ke taman kanak-kanak. Sebenarnya, aku belum ingin bersekolah tetapi orang tuaku menyuruhku untuk sekolah dengan alasan agar aku dapat mulai mengenal lingkungan, akhirnya aku pun setuju karena di dalam pikiranku sekolah taman kanak-kanak cukup menyenangkan.Namun setelah kujalani, taman kanak-kanak tidak seperti yang ku pikirkan. Taman kanak-kanak tidaklah asyik karena di sana aku tidak mempunyai teman walaupun hanya satu orang saja. Hari demi hari ku lalui dengan menyendiri, rasanya aku ingin sesegera mungkin tamat dari sekolah taman kanak-kanak tersebut.
Setelah tamat dari taman kanak-kanak pada tahun 2005, aku memasuki sekolah baruku yaitu SD (Sekolah Dasar). Aku mengira, kehidupanku di Sekolah Dasar sama dengan kehidupanku di taman kanak-kanak, namun ternyata pikiranku salah. Di Sekolah Dasar aku menemukan kehidupan baru, di sana aku banyak menemukan teman-teman baru dan membuat kesendirianku terhapuskan. Di sekolah dasar aku mulai belajar bagaimana caranya bergaul dan berinteraksi dengan lingkungan. Setiap hari kulalui dengan bermain dan bercanda bersama teman-teman ku, di situlah aku merasakan indahnya kehidupan.
Pada tahun 2010, aku selesai menempuh pendidikan di Sekolah Dasar.Tidak terasa, aku berada di sana sudah selama enam tahun. Keluargaku mengharapkan agar aku dapat masuk ke SMP yang terfavorit di kota, namun hati kecilku berkata tidak , aku cukup bersekolah di desa saja. Aku tidak ingin meninggalkan kebiasaanku bermain bersama teman-teman karena ku tahu bersekolah di sana tidaklah santai, aku harus mengorbankan sebagian besar waktu bermainku untuk bersekolah. Disaat teman-temanku yang bersekolah di desa sudah pulang dari sekolah dan bersiap untuk pergi bermain, disisi lain aku masih harus belajar beberapa jam lagi. Tetapi satu hal yang membuat aku akhirnya mau bersekolah di sana yaitu kebahagiaan orang tuaku.
Pada tahun 2011,aku mulai menjalani pendidikanku di SMP keinginan keluargaku. Pada awalnya, kesendirian yang kurasakan pada saat di bangku taman kanak-kanak kembali kurasakan, namun tak lama kemudian keceriaan kembali kurasakan karena aku telah menemukan teman baruku, teman yang menurutku sejiwa denganku yang juga berasal dari desa sama sepertiku.
Pada tahun kedua aku berada di SMP kebiasaanku mulai berubah, yang tadinya aku suka bermain dan mengobrol bersama teman-teman berubah menjadi kebiasaan yang buruk. Saat itu hobiku berubah ke arah kemajuan teknologi, yaitu SMS. Setiap hari kulewati dengan bermain telepon genggam aku lupa akan kewajibanku untuk belajar dan membantu orang tuaku di rumah, aku mulai terlena dan kecanduan akan kemajuan zaman yang akhirnya berdampak pada nilai rapotku, aku hampir mendapatkan peringkat 10 besar terakhir di kelas dan itu sangat membuatku sedih. Selama satu tahun aku mengalami dampak negatif dari kemajuan teknologi tesebut, hingga pada tahun ketiga di SMP aku pun sadar kembali. Aku sadar bahwa yang kulakukan selama satu tahun terakhir sangatlah salah. Aku kembali sadar akan tujuan hidupku yaitu sukses dan dapat membahagiakan orang tua sehingga aku memutuskan untuk memperbaiki diri dengan cara berhijab.
Reorientasi
Pada tahun 2014, aku kembali berada di sekolah baru dengan tempat dan lingkungan yang baru yaitu SMA. Disini aku tidak memikirkan bagiamana cara agar mendapat teman lagi karena hampir semua yang berada di SMA tersebut adalah teman seperjuanganku di SMP , sehingga walaupun tidak akrab dengan mereka aku cukup tau tentang sebagian orang tersebut. Awalnya aku berniat untuk masuk kejurusan IPA namun entah kenapa Tuhan memilihkan IPS untukku dan dengan masuk ke jurusan IPS cukup membuatku sedih dalam beberapa minggu. Namun setelah kujalani, memang benar jika orang berkata bahwa apapun yang Tuhan takdirkan untuk kita semua itu akan indah pada waktunya karena aku telah membuktikan kebenaran dari kata-kata tersebut. Aku merasa bahagia Tuhan takdirkan di jurusan IPS ini karena di sinilah keahlianku. Aku pun merasa terkejut saat aku dinobatkan sebagai juara kelas. Seiring berjalannya waktu aku semakin merasakan kenikmatan anugerah Tuhan Yang Masa Esa, sehingga terpikir di dalam otakku dan diikuti dengan niat di dalam hati, aku memutuskan untuk berhijrah. Aku akan merubah semua kebiasaanku yang kurang baik ke arah yang lebih baik, aku ingin menjaga cara berbicara dan caraku berpakaian yang selama ini kulakukan dengan sembarang, aku ingin meluruskan apa yang salah dalam diriku dengan cara berhijab sesuai dengan perintah Allah dan menjalankan semua perintahnya. Sekarang aku sudah hampir berhasil melakukannya semuanya.
Contoh 2
Perjalanan Menjadi Tentara
OrientasiAyah merupakan tulang punggung bagi hampir setiap keluarga. Di usianya yang sudah senja ayahku tetap mencari nafkah bagi anak-anaknya. Ayahku merupakan seorang tentara, namun tidak seperti kebanyakan yang tentara lakukan, seperti menjaga perdamaian, menjaga perbatasan, dan bahkan dikirim ke daerah yang sedang terjadi konflik, ayahku bekerja di bagian jasmani tentara yang biasanya melatih para tentara lainnya untuk lulus tes agar dapat naik pangkat dan juga mengurusi kegiatan yang berkaitan dengan jasmani atau kegiatan yang lainnya. Mungkin kebanyakan orang berfikir bahwa mudah untuk melakukan kegiatan tersebut, nyatanya tidak, kadang ayahku sering melakukan kegiatan yang menguras waktu dan tenaga sehingga harus dilakukan kerja lembur yang akhirnya ayahku tidak dapat pulang ke “rumah”, karena kita(ibu, saya, dan adik saya) dipisahkan oleh jarak, kami tinggal di Solo dan ayah kami tinggal sendiri di Malang. Cukup sekian bagian dari orientasi, dari sini saya akan bercerita tentang perjalanan hidup ayah saya dimulai dari sekolah hingga sekarang menjadi perwira karir, dan kata “ayah” diganti menjadi “aku”.
Urutan Peristiwa Sejarah
Namaku Tentrem Rahardjo lahir di Karanganyar 10, Oktober 1968 biasa dipanggil Kentut. Aku merupakan anak ke lima dari tujuh bersaudara, keluargaku merupakan keluarga yang sederhana walaupun memiliki 7 anak tapi kami tidak merasa kekurangan sama sekali dan juga mendapat pendidikan minimal hingga SMA. Aku merupakan lulusan angkatan 1988 dari SMA Kartasura, karena dari kecil aku sudah bercita-cita menjadi TNI, aku mencoba untuk masuk seleksi pertama kali AKMIL setelah lulus SMA namun aku gagal menjalankan seleksi dengan baik. Satu tahun kemudian aku mencoba peruntunganku lagi untuk ikut serta seleksi AKMIL, alhamdulillah lolos seleksi. Setelah lolos aku langsung dibawa menuju Magelang untuk melakukan tahap selanjutnya. Tahap demi tahap aku lewati dengan penuh derai air mata karena tidak terfikir olehku bisa sampai di Magelang dan tinggal selangkah lagi aku dapat dibina di AKMIL ini. Setelah semua tahap aku lalui bersama peserta yang lain akhirnya datang juga momen yang kami tunggu yaitu pengumuman siapa saja yang lolos, sayangnya aku tidak lolos, disitu saya sedih karena belum bisa selangkah lebih maju untuk menjadi TNI. Aku tidak berlarut dalam kesedihan karena aku berfikir mungkin Allah punya rencana yang lebih baik buat kita, ternyata benar aku langsung ditawari untuk Pantokirpus Secaba AD di Bandung namun aku menolak karena aku lebih memilih untuk kuliah agar dekat dengan orang tua.
Setelah dipertimbangkan dengan matang akhirnya aku mengambil jurusan FKIP UNS, walaupun saat itu agak terlambat untuk registrasi tapi aku diperbolehkan dengan syarat hanya bisa mengambil 10 SKS. Di tahun berikutnya baru saya ambil 26 SKS. Alhamdulillah bisa lulus dan mengejar SKS yang tertinggal. Tanggal 11 September 1993 saya resmi di wisuda. Seusai wisuda saya diberi kesempatan untuk mengajar di STM Yayasan Perguruan Murni di Solo. Pada tahun 1996 saya ikut SEPA PK di Panda Kodam Jaya tanpa harus mengorbankan waktu mengajar. Alhamdulillah seleksi pertama lulus dilanjut tes selama kurang lebih satu setengah bulan di Magelang dan diumumkan lulus. Pendidikan berlangsung selama kurang lebih satu setengah tahun dilanjut tiga bulan masa orientasi. Setelah saya melakukan masa orientasi, saya langsung ditugaskan selama 10 tahun di Pontianak, Kalimantan Barat. Tuntutan pekerjaan membuat saya dengan keluarga selalu berpindah-pindah tempat tinggal, yang sampai sekarang di Malang.
Reorientasi
Mungkin kita jarang melihat jasa ayah, karena tertutup sebuah tirai besar yaitu “jasa ibu”. Sebelum saya(penulis) menulis teks sejarah ini saya bertanya terlebih dahulu kepada narasumber yang tidak lain adalah ayah saya, dan setelah saya membaca cerita hasil wawancara saya berasumsi bahwa terdapat nilai yang dapat saya ambil yaitu, “Jika engkau memiliki cita-cita maka raihlah, dan cobalah untuk tidak menggapainya melainkan melampauinya, mungkin diawal perjalanan tidak semulus seperti yang kalian pikirkan, tapi percayalah bahwa Allah memiliki rencana yang indah dan usaha tidak akan menghianati hasil.”.
Demikialah 2 contoh dari teks sejarah pribadi lengkap beserta dengan strukturnya, semoga dapat bermanfaat buat teman-teman pembaca sekalian.