Contoh Teks Ulasan Puisi “Taufik Ismail” dan Strukturnya
SemuaContoh – Yoo para pembaca dan pelajar kali ini saya akan membagikan contoh singkat teks ulasan puisi indonesia "Seratus Juta" yang merupakan salah satu materi pembelajaran bahasa indonesia yang mungkin teman-teman butuhkan untuk referensi mengerjakan tugas. Simak langsung contohnya dibawah ini.
Seratus Juta
Umat miskin dan penganggur berdiri hari ini
Seratus juta banyaknya
Di tengah mereka tak tahu akan berbuat apa
Kini kutundukkan kepala, karena
Ada sesuatu besar luar biasa
Hilang terasa dari rongga dada
Saudaraku yang sirna nafkah, tanpa kerja
berdiri hari ini
Seratus juta banyaknya
Kita mesti berbuat sesuatu, betapun sukarnya.
Orientasi:Puisi Seratus Juta adalah puisi yang di ciptakan oleh Taufik Ismail. Puisi ini, termasuk puisi terbaik di indonesia. Puisi ini menjelaskan tentang kehidupan masa kini yang mulai banyak orang miskin dan penganguran yang tidak memiliki pekerjaan untuk nemberi nafkah para keluarganya.
Tafsiran:
Puisi ini menjelaskan bahwa sekarang sudah sangatlah banyak orang yang miskin karena tidak memiliki pekerjaan atau menjadi seorang pengangguran . Sang penulis juga berkata kalau ia hanyalah bisa merundukan kepala,untuk menghilangkan sebuah rasa yang besar di rongga dada. Karena melihat saudaranya yang tidak mempunyai pekerjaan dan juga tidak bisa menafkahi keluarganya.
Evaluasi:
Kelebihan pada puisi ini yaitu puisi ini disajikan dengan bahasa yang unik dan memiliki makna yang dalam sehingga pembaca juga dapat merasakan bagaimana rasanya menjadi orang miskin dan pengangguran. Puisi ini juga memiliki makna yang luas dan pembaca juga dapat berpatisipasi dengan masalah tersebut.
Meskipun demikian puisi ini juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu :
Bahasa yang ditulis sangat sulit untuk di mengerti, sehingga pembaca harus membaca ulang atau harus memahami benar-benar puisi tersebut sehingga dapat di menggerti.
Rangkuman:
Dengan mengesampingkan kekurangan – kekurangan yang ada, puisi tersebut sangatlah berguna untuk para remaja atau anak – anak. Karena, puisi ini memberi motifasi kita untuk belajar lebih giat dan terus melanjutkan kependidikan yang lebih tinggi. Agar kita menjadi orang yang sukses yang dapat berguna bagi nusa bangsa, dan bisa menafkahi keluarga kita.