10 Contoh Alat Ukur Baku Dan Tidak Baku Beserta Kegunaannya
Yoo pembaca kali ini saya akan membagikan 10 contoh alat ukur baku dan tidak baku lengkap beserta dengan kegunaannya yang merupakan salah satu materi pembelajaran fisika yang mungkin teman-teman butuhkan untuk mengerjakan tugas. Nah tanpa perlu banyak basa basi lagi simaklah beberapa contoh dari alat ukur baku dan tidak baku dibawah ini.
Meteran pita atau meteran kain
Meteran ini digunakan untuk mengukur panjang dan lebar lembaran kain.
Meteran rol besar
Meteran ini digunakan untuk mengukur panjang dan lebar tanah.
Meteran saku (rol saku)
Meteran ini digunakan untuk mengukur bangun atau benda yang panjangnya kurang dari 10 meter. Orang yang sering menggunakan alat ini adalah tukang bangunan. Alat ini dinamakan meteran saku karena dapat dimasukkan ke dalam saku dan dibawa kemana-mana.
Penggaris
Penggaris juga merupakan meteran. Penggaris digunakan sebagai alat untuk membantu pengukuran dalam proses belajar mengajar.
Jangka Sorong
Alat ukur panjang ini memiliki ketelitian 0,1 mm. Bentuknya seperti kunci inggris. Semakin lebar benda yang diukur semakin panjang pula ukurannya. Begitu juga sebaliknya.
Timbangan badan
Timbangan ini digunakan untuk menimbang berat badan hingga 100 kg.
Timbangan duduk
Timbangan duduk ini mempunyai kegunaan untuk menimbang berat benda di pasar, pabrik, tempat penggilingan padi atau barang dalam karung atau peti. Berat benda maksimum hingga 50 kg.
Timbangan bayi
Timbangan bayi ini digunakan untuk menimbang berat badan bayi. Alat ini sering dijumpai di rumah sakit, puskesmas, posyandu, dan rumah bersalin.
Timbangan gantung
Timbangan ini digunakan untuk menimbang berat kotor benda, seperti padi, beras, tepung, dan benda yang basah seperti minyak kelapa, gabah, dll. Alat ini mudah dibawa kemana-mana karena dapat diinjak. Berat benda maksimun hingga 1 kuintal.
Neraca
Timbangan neraca ini untuk menimbang benda-benda yang ringan. Misalnya berat emas dan bahan obat-obatan. Satuan berat neraca dinyatakan dalam gram.
Timbangan warung
Timbangan ini digunakan di warung, kios atau di pasar tradisional. Berat benda maksimum hingga 50 kg.
Jam analog
Pada jenis jam analog ini, waktu ditunjukkan oleh jarum jam atau jam yang menampilkan angka 1 sampai 12.
Jam digital
Pada jenis jam digital ini, waktu ditunjukkan oleh angka atau jam yang menampilkan angka-angka pokoknya saja.
Nah demikianlah beberapa contoh dari alat ukur baku dan tidak baku lengkap beserta dengan kegunaannya, semoga bermanfaat dan dapat membantu teman-teman pembaca semuanya.
Contoh Alat Ukur Tidak Baku
Pengukuran tidak baku merupakan pengukuran yang hasilnya berbeda karena menggunakan alat ukur yang tidak baku atau tidak standar. Pengukuran tidak baku yang dapat di pelajari adalah:- Digit adalah pengukuran yang disesuaikan dengan lebar sebuah jari.
- Jengkal adalah ukuran yang disesuaikan dengan jarak paling panjang antara ujung jempol tangan dengan ujung kelingking tangan.
- Depa adalah pengkuran yang disesuaikan dengna ukuran sepanjang kedua belah tangan dari ujung jari tengah kanan sampai ke ujung jari tangan kiri.
- Kaki adalah pengukuran yang disesuaikan dengan ukuran panjang sebuah kaki.
Contoh Alat Ukur Baku
Pengukuran baku merupakan pengukuran yang hasilnya tetap atau baku (standar).Meteran pita atau meteran kain
Meteran ini digunakan untuk mengukur panjang dan lebar lembaran kain.
Meteran rol besar
Meteran ini digunakan untuk mengukur panjang dan lebar tanah.
Meteran saku (rol saku)
Meteran ini digunakan untuk mengukur bangun atau benda yang panjangnya kurang dari 10 meter. Orang yang sering menggunakan alat ini adalah tukang bangunan. Alat ini dinamakan meteran saku karena dapat dimasukkan ke dalam saku dan dibawa kemana-mana.
Penggaris
Penggaris juga merupakan meteran. Penggaris digunakan sebagai alat untuk membantu pengukuran dalam proses belajar mengajar.
Jangka Sorong
Alat ukur panjang ini memiliki ketelitian 0,1 mm. Bentuknya seperti kunci inggris. Semakin lebar benda yang diukur semakin panjang pula ukurannya. Begitu juga sebaliknya.
Timbangan badan
Timbangan ini digunakan untuk menimbang berat badan hingga 100 kg.
Timbangan duduk
Timbangan duduk ini mempunyai kegunaan untuk menimbang berat benda di pasar, pabrik, tempat penggilingan padi atau barang dalam karung atau peti. Berat benda maksimum hingga 50 kg.
Timbangan bayi
Timbangan bayi ini digunakan untuk menimbang berat badan bayi. Alat ini sering dijumpai di rumah sakit, puskesmas, posyandu, dan rumah bersalin.
Timbangan gantung
Timbangan ini digunakan untuk menimbang berat kotor benda, seperti padi, beras, tepung, dan benda yang basah seperti minyak kelapa, gabah, dll. Alat ini mudah dibawa kemana-mana karena dapat diinjak. Berat benda maksimun hingga 1 kuintal.
Neraca
Timbangan neraca ini untuk menimbang benda-benda yang ringan. Misalnya berat emas dan bahan obat-obatan. Satuan berat neraca dinyatakan dalam gram.
Timbangan warung
Timbangan ini digunakan di warung, kios atau di pasar tradisional. Berat benda maksimum hingga 50 kg.
Jam analog
Pada jenis jam analog ini, waktu ditunjukkan oleh jarum jam atau jam yang menampilkan angka 1 sampai 12.
Jam digital
Pada jenis jam digital ini, waktu ditunjukkan oleh angka atau jam yang menampilkan angka-angka pokoknya saja.
Nah demikianlah beberapa contoh dari alat ukur baku dan tidak baku lengkap beserta dengan kegunaannya, semoga bermanfaat dan dapat membantu teman-teman pembaca semuanya.