Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Contoh Teks Eksemplum Singkat (Cerita Rakyat) Beserta Strukturnya

SemuaContoh – Yoo para pembaca kali ini saya akan membagikan contoh singkat teks eksemplum singkat (Cerita Rakyat) beserta strukturnya yang merupakan salah satu materi pembelajaran bahasa indonesia yang mungkin teman-teman butuhkan untuk mengerjakan tugas. Nah tanpa perlu banyak basa basi lagi simaklah beberapa contohnya dibawah ini.
Jerapah dan Kura-Kura
Orientasi
Ada seekor jerapah yang baru beranjak dewasa sedang makan di tengah padang rumput. Namanya Edo. Dia sangat tinggi dan jangkung. Karena lehernya paling panjang, ia menjadi sombong. Dia sering mengajak teman-teman (jerapah) untuk lomba makan daun-daun di pohon yang dahannya sangat tinggi.Berkali-kali dia memenangi perlombaan makan daun dari puncak pohon.Hal itu membuatnya semakin sombong. Dia merasa anak hewan yang paling hebat di kawasan padang rumput itu. Dia tidak menghormati para jerapah yang sudah tua, bahkan dia sering mengejeknya dengan sebutan “leher bengkok”.

Insiden
Pada suatu hari seekor jerapah tua minta tolong pada Edo. “Nak, tolong ambilkan nenek daun yang segar di ranting ujung pohon itu. Nenek sangat ingin makan daun-daun yang masih muda, hijau, lunak, dan segar. Nenek tidak bisa menjangkau sampai ke ujung pohon itu, Tolong ya, Nak Edo.”, kata jerapah tua.Dengan sombongnya Edo menjawab,”Aduh, nenek jerapah, nenek sudah tua, jangan minta yang macam-macam.Makan saja daun yang bisa nenek jangkau sendiri. Salah sendiri tidak bisa ambil daun di pucuk pohon!”.Melihat kelakuan Edo seperti itu, nenek jerapah pun pergi dengan kecewa.Kesombongan Edo juga muncul ketika seekor anak burung terjatuh saat sedang belajar terbang.Burung kecil itu tersangkut di dahan pohon paling ujung.Edo pun dengan sombong menolak permintaan teman-temannya untuk menolong si burung kecil itu.Dia pergi meninggalkan anak burung yang tersangkut itu.

Pada hari selanjutnya, ketika Edo berjalan sendiri di padang rumput dengan leher tegak lurus ke atas dan kepala terangkat, dia berhenti dan tanpa sadar menginjak gundukan yang ternyata adalah seekor kura-kura tua. Si kakek kura-kura berusaha keras mengangkat tubuhnya dan berjalan maju selangkah agar Edo merasa jika kakinya menginjak seekor kura-kura tua. Ketika Edo mengetahui bahwa ada seekor kura-kura tua yang terinjak kakinya, Edo  malah tidak bereaksi untuk minta maaf. Dia bahkan marah-marah sambil berkata,” Dasar kura-kura tua, aku jadi mau terjatuh karena menginjak kamu”.Bahkan, karena kesalnya, Edo menendang tempurung kakek kura-kura sehingga kura-kura itu terlempar beberapa jengkal.Kakek kura-kura itu tidak marah.Dengan suaranya yang lembut dia berkata,”Anak muda, janganlah kamu sombong.Kamu masih muda, tubuhmu masih kuat, sebaiknya sayangilah sesame makhluk hidup ciptaan-Nya.Suatu hari nanti, kamu juga akan menjadi tua dan pasti akan banyak yang lebih hebat dan kuat daripada kamu”.Edo tidak menghiraukan kata-kata kura-kura tua itu.

Baca Juga :
Contoh Teks Eksplanasi Tentang Aurora

Tidak lama kemudian, awan mendung pun datang.Mendungnya begitu tebal. Edo tidak bergegas pergi meninggalkan padang rumput yang hendak diguyur hujan. Dia masih ingin menunjukkan kesombongannya kepada kakek kura-kura dengan melenggangkan santai sambil membandingkan dirinya dengan kura-kura yang pendek dan lambat berjalan itu.Saat itu hujan pun turun sangat deras, diikuti dengan petir yang saling bersahutan.Karena hujan deras dan tiupan angin kencang, Edo, si jerapah jangkung itu, ambruk dan terjatuh ke tanah. Sementara itu, kepala kakek kura-kura aman didalam tempurungnya karena tidak kehujanan dan terhindar dari petir yang menyambar padang rumput. Si kakek kura-kura dengan langkah pelan mendekati Edo dan berkata “kamu tidak apa-apa, anak muda? Bangunlah, kenapa diam dan terpana tersungkur di tanah?”.Edo menatap kura-kura tua yang sudah dihinanyaitu sambil menjawab,”kakek kura-kura, aku takut.Maafkan aku karena sudah menginjak tubuhmu.Walaupun kakek kura-kura sudah tua, tapi tetap kuat.Tempurungmu mampu menopang berat badanku ini.Maafkan aku kakek kura-kura karena sudah menendangmu. Aku berjanji tidak akan menjadi anak yang sombong lagi. Aku akan menolong sesama makhluk hidup ciptaan-Nya.”Kakek tua tersenyum mendengar perkataan Edo.Dia sangat senang karena Edo, si jerapah jangkung, sudah menyadari bahwa sifat sombong itu tidak ada gunanya.

Interpretasi
Sebagai makhluk ciptaan tuhan kita harus saling menghargai dan menghormati sesama. Selain itu kita juga tidak boleh meremehkan seseorang hanya dari fisiknya saja, seperti Edo yang meremehkan kura-kura tua yang dianggapnya lemah dan lambat yang ternyata masih lebih kuat  dari Edo yang masih muda. Dan kita tidak boleh menyombongkan diri sendiri dan membantu teman jika sedang dalam kesulitan.